2. Dean
Barnulus mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan
dengan pertemuan antara dua individ, tiga individu ataupun lebih yang terjadi
sangat spontan dan tidak berstruktur (Liliweri, 1991:12).
3. De Vito (Liliweri, 1991 : 13)
mendefinisikan komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari
seseorang dan diterima oleh orang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan
umpan balik yang langsung. De Vito juga mengemukakan suatu komunikasi
antar pribadi yang mengandung ciri- ciri antara lain adalah :
a. Keterbukaan
atau openness
Komunikator dan komunikan saling
mengungkapkan segala ide atau gagasan bahwa permasalahan secara bebas (tidak
ditutupi) dan terbuka tanpa rasa takut atau malu. Kedua- keduanya saling
mengerti dan memahami pribadi masing- masing.
b. Empati
atau Empathy
Kemampuan seseorang memproyeksikan
dirinya orang lain di dalam lingkungannya.
c.
Dukungan atau Supportiveness
Setiap pendapat, ide atau gagasan
yang disampaikan mendapat dukungan dari pihak- pihak yang berkomunikasi. Dengan
demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya.dukungan
membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta
merih tujuan yang didambakan.
d. Rasa
positif atau Positiveness
Setiap pembicaraan yang disampaikan
dapat gagasan pertama yang positif, rasa positif menghindarkan pihak- pihak
yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau prasangka yang menggangu jalannya
interaksi keduanya.
e. Kesamaan
atau Equality
Suatu komunikasi lebih akrab dalam
jalinan pribadi lebih kuat, apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan
pandangan, sikap, usia, ideologi dan sebaiknya (Liliweri, 1991 : 13).
4.
Menurut Effendy (dalam alo liliweri,
1997) “komunikasi antar pribadi” adalah proses interaksi antara komunikator dan
komunikan , yang mana di anggap sebagai alat yang efektif untuk menggubah sikap
, pendapat dan perilaku”.
5.
Menurut Evert M Rogerst (dalam Alo
Liliweri, 1997) “komunikasi antar pribadi” adalah interaksi yang cenderung 2
arah ( antara komunikastor dan komunikan), dengan cara tatap muka, memiliki
umpan balik (feedback), dan terdapat efek yang terjadi , seperti perubahan sikap”.
6.
Menurut Reardon (dalam Alo Liliweri,
1997) “komunikasi antar pribadi” adalah proses komunikasi yang kerap kali
berbalas balasan (terdapat feedback), yang paling sedikit dilakukan 2 orang,
dan memiliki pengaruh/ efek.
7.
Menurut Hoveland (dalam Alo Liliweri, 1997) “komunikasi antar
pribadi” adalah proses yang dilakukan oleh seorang individu (komunikator) yang
mengirim dorongan yang biasanya (verbal) untuk mengubah individu lain nya
(komunikan).
8.
Menurut Gode (dalam Alo Liliweri, 1997)
“komunikasi antar pribadi” adalah proses umum yang menekan kan sharing /
memonopoli satu atau beberapa orang.
9.
Menurut Chervey (dalam Alo Liliweri,
1997) “komunikasi antar pribadi” adalah hubungan yang didirikan dengan cara
mengirimkan dorongan sehingga membangkitkan suatu tanggapan atau reaksi.
10.
Menurut
Tan mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi tatap muka
antara dua orang atau lebih. (Liliweri, 1991: 12) Komunikasi yang efektif
adalah komunikasi yang menimbulkan efek tertentu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan oleh komunikator.
2
contoh kasus komunikasi antarpribadi :
1. komunikasi
yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik
secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang.
2. Komunikasi
antarpribadi adalah komunikasi Antara Dua Orang yang berkomunikasi dari
seseorang ke orang lain, dua arah interaksi verbal dan nonverbal yang
menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar