Minggu, 26 April 2020

Komunikasi Antar Pribadi Sesi 7 -8

Komunikasi Antar Pribadi- Pengertian, dan Teori Manusia adalah makhluk sempurna ciptaan Tuhan dibanding makhluk ciptaan yang lain. Sejatinya, kodrat manusia adalah sebagai makhluk monodualis. Lalu, di samping sebagai makhluk individu (pribadi), manusia juga berperan sebagai makhluk sosial. Kemudian, sebagai individu, manusia diberikan kemampuan berupa akal, pikiran dan perasaan. Sehingga memiliki tanggung jawab akan dirinya yang berguna untuk mengembangkan kemampuannya, dan juga memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Sebagai makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, manusia sudah memiliki dorongan akan kebutuhan berinteraksi. Dengan bantuan orang lain, manusia mulai belajar dan beradaptasi di lingkungannya. Mulai dari merangkak, belajar berdiri, berjalan, menggunakan alat gerak, hingga bisa berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan, bisa mengembangkan potensi dalam diri serta hal lain yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Dalam interaksinya dengan masyarakat, manusia akan melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi. Komunikasi yang berlangsung antara individu dengan individu dianggap sebagai komunikasi secara tatap muka (face to face). Lalu, dalam ilmu komunikasi dikenal dengan istilah komunikasi antar pribadi. Pengertian Komunikasi antar pribadi dinilai sangat efektif untuk merubah perilaku orang lain, bila terdapat persamaan mengenai makna yang dibincangkan. Tanda khusus yang ada di komunikasi antar pribadi ini terletak pada arus balik langsung. Arus balik tersebut memiliki daya tangkap yang mudah untuk komunikator baik ecara verbal dalam bentuk kata maupun non verbal dalam bentuk bahasa tubuh seperti anggukan, senyuman, mengernyitkan dahi dan lain sebagainya. Selama proses komunikasi antar pribadi berlangsung sangat penting terjadinya interaksi berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau individu dengan antar individu supaya terjadi umpan balik dan tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam berkomunikasi. Pengertian Menurut Para Ahli Menurut Joseph A.Devito dalam buku The Interpersonal Communication Book (Devito, 1989:4), komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua individu atau antar individu dalam kelompok dengan beberapa efek dan umpan balik seketika. Sedangkan menurut Evert M Rogers dalam Depari, komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut, dengan interaksi tatap muka antara beberapa orang pribadi. Lain halnya dengan Dean Barnulus (Liliweri, 1991:12) yang mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi, dihubungkan dengan pertemuan antara dua individu, tiga individu ataupun lebih yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur. Begitu pula Onong U.Effendy (Effendy,1993:61), mengutarakan komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang dimana kontak langsung terjadi dalam bentuk percakapan, bisa langsung berhadapan muka (face to face) atau bisa melalui media seperti telepon. Ciri khas komunikasi antar pribadi yakni dua arah atau timbal balik. Berdasarkan pendapat para teoritikus, bisa dikemukakan bahwa komunikasi antar pribadi adalah dimana orang – orang yang terlibat dalam komunikasi menganggap orang lain sebagai pribadi bukan sebagai objek. Teori Komunikasi Antar Pribadi Adapun teori – teori yang termasuk dalam teori komunikasi antar pribadi, yaitu : A. Aprehensi Komunikasi Aprehensi komunikasi adalah salah satu kondisi kognitif . Kondisi dimana seseorang mengetahui dengan sadar bahwa dirinya memiliki rasa khawatir dan ketakutan selama terjadinya komunikasi. Sehingga menjadikan ia orang yang mati rasa karena tidak memiliki pikiran dan perasan apapun. Bahkan hingga tidak memahami sebab akibat sosial. (Baca juga: Manajemen Komunikasi) Pendapat lain mengatakan, aprehensi komunikasi dapat terjadi apabila individu menganggap bahwa pengalaman komunikasi miliknya sebagai suatu hal yang tidak menyenangkan. Sehingga ia merasa takut untuk berkomunikasi kembali. Penyebab aprehensi komunikasi dikemlompokkan dalam 3 kategori : Aktifitas yang berlebihan – Secara psikologis menunjukkan sikap kita sudah terlalu aktif bahkan sebelum kegiatan dilakukan Proses kognitif tidak tepat – Ditunjukkan dengan rasa tidak nyaman dalam menghadapi komunikasi Keterampilan dalam komunikasi tidak memadai – Ini menunjukkan jika kita tidak tahu cara berkomunikasi secara efektif . (Baca juga: Filsafat Komunikasi) Kemudian ada beberapa teori lain terkait dengan komunikasi antar pribadi, antara lain: B. Self-Disclosure Self disclosure adalah bagian dari kajian komunikasi perspektif internasional. Fokus utama dalam tindak komunikasi adalah aspek interaksi yang melibatkan indikator sebagai individu sosial. Ini digunakan juga untuk mengembangkan potensi kemanusiaan melalui interaksi sosial (Fister, 1986:243). Kemudian, pada self-disclosure, komunikasi yang terjadi ketika individu berani membuka diri dan menyatakan informasi tentang dirinya. Informasi yang diungkapkan adalah informasi mendalam (rahasia). Baca juga : Teori Public Relations C. Penilaian Sosial Orang biasa melakukan dua hal dalam menerima pesan, yakni mengkontraskan dan mengasimilasikan. Kontras adalah distorsi perseptual yang mengantarkan pada polarisasi ide. Sebagai contoh, mengontraskan pandangan kopi itu bermanfaat bagi kesehatan juga kopi itu merugikan kesehatan. Sedangkan, asimilasi menunjukan kekeliruan dalam melakukan penilaian yang bertentangan. Selain itu terdapat tiga hal dalam Teori Penilaian Sosial yang berpengaruh pada komunikasi antar pribadi, antara lain : Pembicaraan yang memiliki kredibilitas tinggi. Hal ini mampu melancarkan penyampaian pesan secara jelas tanpa menimbulkan kesalah pahaman pada lawan bicara. Ambiguitas seringkali dinilai lebih baik dibanding dengan kejelasan. Contohnya saat pesan yang akan disampaikan di dalam dunia periklanan. Adanya Individu yang bersifat dogmatis dalam menghadapi permasalahan. (Baca juga: Komunikasi Sosial) D. Penetrasi Sosial Teori yang menyatakan kedekatan antar pribadi itu berlangsung secara bertahap (gradual). Kemudian dilakukan berurutan dimulai dari tahap biasa hingga tahap intim. Ini merupakan fungsi dari dampak saat ini dan masa depan. E. Pengurangan Ketidak Pastian Teori ini menjelaskan bagaimana manusia menggali pengetahuan tentang lawan bicaranya. Ini bertujuan sebagai cara untuk mengurangi ketidak pastian dalam komunikasi. Sehingga mampu menimbulkan perasaan tenang dan nyaman selama berkomunikasi. Namun, jika tidak mengetahui latar belakang lawan bicaranya seperti orang asing, tentu menimbulkan perasaan tidak tenang, takut salah bicara dan tidak nyaman dalam berkomunikasi. (Baca juga: Internet sebagai Media Informasi) F. Dialetika Relasional Teori ini menganggap bila orang – orang yang menjalin relasi dan komunikasi antar pribadi, didalam batin mereka terjadi tarikan konflik. Kemudian, tarikan konflik tersebut menyebabkan relasi selalu berada dalam kondisi cair. Lalu situasi tersebut dikenal sebagai ketegangan dialektis, dimana kita serasa terayun antara harmonis dan konflik.

Dasar-Dasar Fotografi Sesi 8

FOTOGRAFI JURNALISTIK Pengertian Foto Jurnalistik Terdapat beberapa pengertian mengenai fotografi jurnalistik yang dikemukakan oleh para ahli fotografi. Menurut Hanapi yang dimaksud dengan fotografi jurnalistik yaitu kegiatan fotografi yang bertujuan merekam jurnal peristiwa-peristiwa yang menyangkut manusia. Wilson Hick dalam bukunya Word and Picture memberi batasan fotografi jurnalistik adalah media komunikasi verbal dan visual yang hadir bersamaan. Sedangkan Soelarko mendefinisikan foto jurnalistik sebagai foto berita atau bisa juga disebut sebagai sebuah berita yang disajikan dalam bentuk foto. Sementara itu Oscar Motuloh, fotografer senior Biro Foto LKBN Antara Jakarta menyebut foto jurnalistik adalah medium sajian untuk menyampaikan baragam bukti visual atas suatu peristiwa pada suatu masyarakt seluas-luasnya, bahkan hingga kerak dibalik peristiwa tersebut, tentu dalam waktu yang sesungkat-singkatnya. Dilihat dari beberapa pengertian yang ada maka foto jurnalistik dapat disebut sebagai suatu sajian dalam bentuk foto akan sebuah peristiwa yang terjadi, di mana peristiea tersebut berkaitan dendan apek kehidupan manusia dan disampaikan guna kepentingan manusia itu sendiri. Kepentingan manusia dalam hal ini berupa kebutuhan akan informasi atau juga beita yang terjadi di seluruh belahan bumi ini. Syarat umum untuk membuat foto berita dengan baik adalah: § Memiliki pengetahuan konspesional;mempersoalkan isi (picture content, news content) § Memiliki keterampilan teknis: mempersoalkan penyajian teknis yang matang secara fotografi. Foto-foto yang dimuat dalam surat kabar memang tidak selalu menggambarkan suatu peristiwa atau berita (newsphoto), melainkan bisa juga bersifat ilustratif, yaitu bisa berdiri sendiri atau menyertai suatu artikel, termasuk di dalamnya adalah foto-foto yang bersifat ‘human interest’ (menarik perhatian dan membangkitkan kesan). Foto-foto yang dimuat dalam surat kabar itu secara ‘salah kaprah’ biasa disebut sebagai foto jurnalistik, artinya foto yang dihasilkan oleh kerja jurnalis (wartawan) di lapangan. Suatu foto memang tidak bisa melukiskan keterangan-keterangan verbal yang diperoleh wartawan di lapangan, tapi dengan kemampuan visualisasi yang disuguhkan, sebuah foto bisa mengungkapkan pandangan mata yang sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata. Berbeda dengan berita tulis di mana wartawan bisa secara tidak sengaja memasukkan subjektivitas yang bisa memengaruhi opini. Dengan foto akan memperkecil subjektivitas tersebut.Kepada pembaca disuguhkan secara visual apa adanya. Pembaca akan memberi penafsiran terhadap foto tersebut; yang tentu saja satu dengan lainnya bisa berbeda. Maka tidaklah salah ungkapan “one picture is worth one thousand words” Sekilas sejarah Foto Jurnalistik Sudah sejak lama, setelah media massa cetak yang berbentuk suratkabar muncul, orang memimpikan bagaimana bisa melihat peristiwa/kejadian secara visual lewat lembaran kertas itu. Harapan itu menggebu teruatama setelah fotografi ditemukan tahun 1839 yaitu ketika Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis pada 19 Agustus mengumumkan penemuan alat gambar sinar oleh seniman Louis Jacques Daguerre. Alat temuan Daguerre itu masih sederhana berupa sebuah kotak diberi lensa dan dibelakang diberi plat logam yang sudah dilabur dengan bahan kimia tertentu. Alat itu disebut ‘camera obscura’ atau kamar gelap, yang kemudian secara umum disebut kamera. Orang pun masih kesulitan memerolah jalan atau cara bagaimana memindahkan gambar yang dibuat oleh kamera Daguerrotype itu ke dalam surat kabar. Setelah direkayasa maka muncullah jurnalistik foto pertama kali yaitu ketika “The Illustrated London News” untuk pertama kalinya 30 Mei 1842 memuat spotnews atau gambar lukisan (hasil cukilan kayu) yang merupakan reproduksi sebuah foto yang dihasilkan oleh kamera daguerrotype. Gambar tersebut merupakan spotnews atau peristiwa langsung yang menggambarkan saat terjadi pembunuhan (penembakan) dengan pistol atas diri Ratu Victoria di dalam keretanya. Dalam sejarah tercatat dua wartawan foto perintis yang sangat terkenal, yaitu Roger Fenton (Inggris) yang meliput Perang Krim (1853-1856) dan Mattew Brady (AS) yang meliput American Civil War (perang Abolisi) tahun 1861-1865. Brady membawa peralatan lengkap ke garis depan. Perlenggkapan itu dimuat dalam satu wagon (kereta kuda) sendiri, di mana di dalamnya terdapat laboratorium dan kamar gelapnya. Karena belum ditemukannya cara membuat nada warna abu-abu atau ’halftones’ dalam surat kabar, maka sampai tahun 1897 gambar yang dimuat masih saja dibuat dari cukilan kayu. Baru 21 januari 1897 koran ”Tribune” New York benar-benar memuat foto di dalamnya. Ini dimungkinkan berkat ditemukan sistem penggunaan titik-titik (dots) yang kita kenal sekarang dengan sebutan ’raster’ untuk membuat nada-nada warna ’halftones’ tadi. Foto Jurnalistik Yang Menarik Sejak itulah pemuatan gambar di surat kabar menjadi semakin tambah banyak dan mulailah redaksi mempertimbangkan perlunya mangadakan tugas khusus bagi wartawannya hanya untuk pekerjaan memotret saja, artinya hanya mencari gambar melulu. Spesialisasi mulai diberlakukan di dunia persuratkabaran maju. Sesudah ada spesialisasi itu , maka para pakar atau jurnalis mulai memerhatikan apa sebenarnya yang sangat menarik dari sebuah foto yang patut untuk dimuat di surat kabar. Dari hasil pengamatan mereka, disimpulkan bahwa gambar/foto jurnalistik yang menarik itu harus mempunyai tiga aspek utama : daya tarik visual (eye catching), isi atau arti (meaning) dan daya tarik emosional (impact). Namanya saja foto berita maka norma-norma atau nilai-nilai yang disandang suatu berita (tulis) yang menarikpun juga dituntut bagi sebuah newsphoto; seperti faktor-faktor yang menambah nilai/bobot foto tersebut, antara lain : sifatnya menarik (interesting), lain dari biasanya (different), satu-satunya (exlusive), peristiwanya dekat dengan pembaca (close to the readers), akibatnya luas, mengandung ketegangan (suspense) dan menyangkut masalah sex, humor, konflik dll. Dari batasan-batasan foto jurnalistik itulah maka kemudian para jurnalis foto memfokuskan perhatinnya pada hal-hal yang tersirat di dalam kriteria itu. Untuk menjadikan diri sebagai jurnalis foto profesional maka seorang wartawan perlu memerhatikan hal-hal tersebut, disamping mesti memperdalam pengetahuan dan memperbanyak pengalaman. Seorang wartawan foto dituntut tahu benar tentang kamera dan proses fotografi, tahu pula memanfaatkan kesempatan yang baik untuk kameranya serta harus cekatan agar tidak tertinggal oleh peristiwa. Wartawan foto mesti mampu mengkombinasikan kerja mata, otak dan hati dalam tugasnya. Sebagaimana tujuan surat kabar yaitu memberikan kepada pembacanya informasi, edukasi, entertaintment dan (bisa) persuasi, maka bidang cakupan wartawan foto sangatlah tidak terbatas. Apa saja yang bisa memenuhi salah satu saja dari keempat kriteria tersebut dapat disajikan. Jadi dalam hal ini si wartawan-lah yang memegang peranan penting. Ada ungkapan ’the singer is not the song’ atau ’the man behind the gun’. Bukan objek fotonya yang menarik tapi bagaimana kemampuan si wartawan mengungkapkan dalam foto. Bukan kameranya yang hebat, tapi bagaimana kepiawaian sang wartawan foto menghasilkan gambar yang memenuhi banyak kriteria tersebut di atas. Kategori dan Bidang-bidang Foto Jurnalistik Kategori Foto jurnalistik meliputi :Spot News, Feature, General News, Tokoh, Keseharian, Seni budaya dan Fashion, Alam dan Lingkungan, IPTEK, dan Olahraga.Sedangkan bidang-bidang yan ada dlam foto jurnalistik di antaranya adalah : War Correspondent ( Wartawan Perang ), Wartawan Foto Olah raga, Glamour dan Pin –Up Fotografi, Fashion Fotografer, wartawan Foto Majalah, General Interest. Makna dan Peranan Foto Jurnalistik Ruang lingkup foto jurnalistik adalah manusia, dan karena itu kehadiran foto jurnalistik memiliki beberapa makna yang berperan dalam kehidupan manusia, diantaranya yaitu : foto jurnalistik sebagai saksi mata, fotografi jurnalistik sebagai lambang, foto jurnalistik sebagai himbauan dan foto jurnalistik sebagai komentar sosial. Tokoh –Tokoh Foto Jurnalistik Tokoh-tokoh dunia di bidang foto jurnalistik antara lain : Edward Steichen, Alfred Stieglitz, Alfred Eisenstaedt, Henry Cartier Bresson, Eugene Smith, Andre Friedman, Carl Mydans, Eliot Elisofon, John Dominis, Ernst Haas, Co Rentmeester, Mike Wells, dan David Burnet. Perbedaan Foto Jurnalistik dengan Foto Dokumentasi Kehadiran foto jurnalistik tak lain merupakan wujud dan perkembangan foto dokumentasi, oleh karena itu foto dokumentasi merupakan dasar dari foto jurnalistik yang ada pada saat ini. Foto dokumentasi adalah sebutan untuk foto berita dan foto sejarah, karena tujuannya merekam suatu peristiwa untuk disimpan bergantung pada urgensitas peristiwa dan subjek foto yang diabadikan. Antara foto jurnlistik dengan foto dokumentasi memiliki perbedaan dan batasan yang sangat tipis. Nilai berita pada sebuah foto biasanya terletak pada sejauh mana foto itu dapat menggugah perhatian dari khalayak umum, bukan hanya orang atau kelomppok masyarakatyang bersngkutan. Nilai tersebut bisa disebut sebagai publik interest, maka semakin tinggi nilai beritanya. Foto jurnalsitik memiliki nilai berita yang sangat tinggi karena dapatr menmbiu[ulkan perhatian perasaan bahkan reaksi tertentu pada semua khalyak umum secara luas. Berbeda pada foto dokumentasi, arti kata dokumentasi mengandung konotasi yang lunak dalam hal nilai beritanya. Selain perbedaan, di antaranya foto jurnalistik dan foto dokumentasi memiliki persamaan yaitu dari segi tujuan foto terserbut. Tujuan kedua foto jurnalistik dan foto dokumentasi merekam suatu peristiwa untuk disimpan sebagai arsip. Menurut Hermanus Priatna ( Editor Foto di Biro Foto LKBN Antar 0 menyatakan bahwa foto jurnalistik dan foto dokumentasi memiliki perbedaan. Pada foto jurnalistik, peristiwa diabadikan untuk secepat-cepatnya disampaikan kepada khalayak melalui mdia massa, sedangkan foto dokumentasi mengabadikan peristiwa untuk kepentingan pribadi, misalnya foto-foto untuk keperluan isntansi pemerintah atau individual. Petunjuk Praktis Untuk wartawan foto atau calon, Kenneth Blume, seorang wartawan foto dan penulis pada harian ‘Courier-Crecent’ (Ohio, AS) memberi penegasan, bahwa gambar yang baik pada surat kabar adalah yang segera menarik perhatian pembacanya. Berdasar pengalamannya dia memberikan petunjuk praktis bagaimana sebaiknya membuat foto berita itu. § Usahakan tidak menampilkan lebih dari lima orang dalam satu gambar. § Biarkan gambar kelihatan natural (alami/apa adanya), jangan dibuat-buat atau direkayasa. § Lebih baik menghabiskan banyak frame untuk memungkinkan banyak pilihan dari pada tidak mendapat gambar yang baik. § Usahakan tidak memuat gambar ”police line up” (beberapa orang disejajarkan menghadap lensa dengan latar belakang tembok kosong). § Gunakan background atau latar keliling untuk menambah daya tarik dan memudahkan pembaca mengenal lokasi atau posisi kejadian. § Untuk menamba variasi atau daya tarik lain, bisa memotret dengan gaya ’frog eyes’ atau ’bird view’. § Gunakan penerangan alami atau bounced flashlight (sinar blitz yang dipantulkan ke langit-langit). Kalau bisa hindari penggunaan lampu kilat langsung. § Usahakan untuk menunjukkan situasi beritanya, kalau mungkin. Namun sukses surat kabar dalam menyajikan gambar lebih banyak bergantung kepada editor fotonya yang memberi perintah (assignment) kepada fotografer dan memilih foto-foto yang masuk di mejanya, dan melakukan cropping kalau perlu. Referensi : Wahyu Budi Priyatna. MODUL PRAKTIKUM FOTOGRAFI UNTUK PUBLIKASI.Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor, 2009. https://sinaukomunikasi.wordpress.com/2011/08/14/fotografi-jurnalistik/

Design Grafis Sesi 7

Desain Grafis Percetakan | Dunia Percetakan Saat ini desain grafis banyak sekali dimanfaatkan untuk beberapa keperluan seperti membuat undangan, kartu nama, poster, logo, cover buku, dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri bahwa desain grafis sendiri juga berkaitan erat dengan dunia percetakan. Sebenarnya membuat desain bisa dilakukan sendiri, namun tidak banyak orang yang paham dengan dunia desain dan percetakan sehingga membutuhkan bantuan pihak ketiga. Hal ini karena mereka sudah ahli dan pandai untuk membuat suatu desain yang tepat dan sesuai dengan permintaan Anda. Ada beberapa hal yang perlu untuk Anda perhatikan saat ingin membuat desain grafis, seorang desainer akan membuat desain melalui aplikasi pihak ketiga dari komputer atau media lainnya. Desainer sendiri perlu menguasai dan memahami hal tentang ilustrasi, serta pilihan warna dan bentuk yang akan Anda buatkan, mereka juga harus memahami karakter mesin cetak. Sebelum beralih ke percetakan, desainer akan meneliti kembali untuk memastikan tidak adanya kesalahan pada saat pembuatan desain. Pembuatan desain grafis sendiri memiliki pengaruh yang kuat untuk mempermudah dan membantu Anda untuk mengenalkan produk menggunakan desain logo.Sebagian orang mungkin hanya mengetahui bahwa desain grafis hanyalah sebuah karya yang memiliki nilai jual tinggi. Kata desain sendiri memiliki arti yaitu sebuah proses untuk mengatur berbagai hal sebelum merancangnya. Sementara arti dari sebuah kata grafis adalah sebagai garis titik yang berkaitan dengan percetakan suatu hal. Pada akhirnya kedua kata ini menjadi hal yang saling menyambung dan memiliki arti yang saling berhubungan satu sama lain. Jika dipahami dari kedua kata tersebut, desain grafis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang memanfaatkan gabungan dari kata, gambar sebagai media untuk memberikan informasi dan berhubungan dengan percetakan. Anda juga bisa menyimpulkan bahwa desain grafis ini adalah salah satu bentuk karya yang mengandalkan kreativitas seseorang untuk membuat suatu titik rancangan yang memiliki banyak manfaat. Selain itu, desain grafis percetakan dibuat dengan baik agar dapat menyampaikan informasi yang tepat dan mudah dipahami. Desainer grafis khusus dalam percetakan seperti ini membutuhkan beberapa keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap desainer. Adapun keterampilan yang harus dimiliki seperti seni visual, layout, desain interaksi, tipografi, pewarnaan, sketsa, dan nirmana. Keterampilan tersebut perlu diperhatikan dan dikuasai oleh setiap desainer grafis dalam dunia percetakan karena memiliki banyak keterkaitan. Jika dipahami tugas umum dari para desainer dalam percetakan, seluruhnya memiliki kesamaan namun, terdapat beberapa hal yang memberikan sedikit perbedaan. Tugas personal dari desainer yaitu membuat suatu desain yang memiliki tematik sosial yang telah dilengkapi dengan berbagai jenis elemen pendukung. Tugas ini bisa dibuat dengan menggunakan media pembuatan sketsa manual dengan media khusus seperti, tinta dan kertas, ada juga desain ilustrasi yang menggunakan software canggih. Adanya media penyampaian menggunakan desain grafis yang mengandalkan visual seperti ini dikarenakan seseorang akan menjadi lebih mudah paham dan tertarik pada suatu media yang mereka baca atau lihat. Hal inilah yang membuat desain grafis menjadi salah satu langkah atau metode yang efektif untuk memberikan informasi mengenai suatu hal kepada pembaca. Adapun desain grafis yang digunakan pada proses komunikasi dan seni seperti visual ilustrasi, fotografi, tipografi dan sebagainya.

MK Kode Etik Jurnalistik Sesi 5 (PELANGGARAN KODE ETIK PERS)

Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik pada Media Online Sebagai seorang wartawan yang bekerja di media, terdapat Kode Etik Jurnalistik yang mempunyai isi untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar. Wartawan perlu memiliki landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme. Atas dasar itulah, wartawan Indonesia menetapkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik. Namun, kenyataannya, persaingan media yang makin ketat membuat tidak sedikit portal berita online lebih mengutamakan jumlah share dan rating dan mengesampingkan kualitas berita maupun Kode Etik Jurnalistik yang seharusnya diterapkan. Adapun beberapa contoh berita dari portal media online yang melanggar Kode Etik Jurnalistik adalah sebagai berikut: Merdeka.com -- Mahasiswa Makassar tawuran, kampus dibakar (https://www.merdeka.com/peristiwa/mahasiswa-makassar-tawuran-kampus-dibakar.html) Pelanggaran yang dilakukan portal media merdeka.com adalah pasal 1 dari Kode Etik Jurnalistik yang berbunyi "Wartawan Indonesia bersikap Independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk" dalam pemberitaan ini, merdeka.com tidak menyajikan informasi yang akurat, karena terbukti terdapat beberapa informasi yang salah. Disebutkan dalam berita yang dimuat merdeka.com bahwa "tawuran Fakultas Teknik melawan Fakultas Bahasa dan Seni", padahal kenyataan yang terjadi adalah tawuran tersebut melibatkan fakultas teknik melawan Fakultas Seni dan Desain. Ditambah lagi, Universitas Negeri Makassar (UNM) tidak memiliki Fakultas Bahasa dan Seni, melainkan Fakultas Bahasa dan Sastra serta Fakultas Seni dan Desain.

Sabtu, 18 April 2020

SOAL: UTS 4 Mata Kuliah, DOSEN PENGAMPU ROSTINI A

1) UTS DESIGN GRAFIS Soal = Sebutkan dan jelaskan beberapa aplikasi dalam pembuatan kalender, majalah, brosur dan spanduk rangkum dan jelaskan beserta langka-langka nya dengan menggunakan sumber dari internet. 2) UTS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI Soal = Buat rangkuman (resume) tentang apa yang dimaksud dengan komunikasi antar pribadi, manfaat belajar komunikasi antar pribadi, unsur-unsur yang mempengaruhi komunikasi antar pribadi dan aspek bisnis pada komunikasi antar pribadi. Ringkaskan minimal 2 halalan 3) UTS Dasar-Dasar Fotografi Soal = Jelaskan aspek dasar fotografi, tujuan belajar fotografi jurnalistik dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gambar foto dan kegiatan fotografi jurnalistik, buatlah rangkumanya minimal 2 halaman. 4) UTS Kode Etik Jurnalistik Soal = Buatlah resume (ringkasan) kasus pelanggaran kode etik yang terjadi di lingkup jurnalisme TV. Jelaskan contoh kasus nya dan pelanggaran yang dilakukan terdapat pada pasal berapa dalam KEJ. Buat resume sebanyak minimal 2 halaman. JAWABAN UTS sislahkan di kirim ke alamat email : rosanwar073@gmail.com paling lambat tanggal 6 Mei 2019. Lewat dari tanggal 6 Mei maka anda dinyatakan tidak lulus mata kuliah ini. Selamat mengerjakan :) salam.

Sabtu, 11 April 2020

DESIGN GRAFIS PERTEMUAN 1, 2 dan 3, 4 Tahun 2021

 DESIGN GRAFIS 

PERTEMUAN 1 dan 2 

Rostini Anwar., M.I.Kom

Desain grafis adalah sebuah bentuk seni dengan tujuan untuk memecahkan masalah komunikasi melalui kombinasi elemen grafis seperti bentuk, garis, warna, dan sebagainya. Visual yang tercipta diharapkan dapat menjadi sarana penyampaian informasi atau pesan secara jelas dan efektif, bahkan mampu membentuk persepsi manusia akan sebuah hal.

Perlu kamu tahu bahwa dalam desain grafis, tulisan pun juga dinamakan sebagai gambar. Mengapa? Karena tulisan merupakan bentuk abstraksi simbol-simbol yang dapat dibunyikan. Ilmu tentang desain grafis biasanya sering disebut Desain Komunikasi Visual 

 Seorang desainer grafis memiliki tujuan penting, yaitu sebagai pemecah masalah (problem solver). Bagaimana membuat orang mengerti pesan yang ingin disampaikan melalui visual yang dihasilkan? Tugas ini tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Seorang desainer grafis harus memiliki kemampuan kognitif sekaligus keterampilan visual agar mampu menyampaikan pesan dengan tepat dan mudah dimengerti.

Seperti halnya manusia yang memiliki prinsip yang ia pegang teguh dalam menjalani kehidupan, begitu pula dengan desainer grafis. Ada prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh saat menghasilkan karya-karya yang luar biasa.

Prinsip utama yang wajib menjadi pedoman setiap desainer grafis adalah bahwa setiap desain yang dihasilkan harus bersifat komunikatif, karena kegunaan desain itu sendiri tak lain adalah sebagai sarana komunikasi, seperti yang telah disampaikan di atas.

 Prinsip-prinsip pendukung lainnya yang juga sebaiknya dipegang teguh oleh para desainer grafis adalah kesederhanaan, keseimbangan, kesatuan, penekanan, irama dan proporsi.

Bagaimana dengan keseimbangan? Secara visual, desain baiknya memiliki dua keseimbangan, yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan informal. Keseimbangan formal misalnya berupa konsistensi dalam penggunaan elemen-elemen desain. Sementara yang dimaksud dengan keseimbangan informal adalah desain sebaiknya meninggalkan kesan dinamis dan fleksibel.

Prinsip ketiga adalah kesatuan. Isi pokok dari komposisi suatu desain harus dapat menyatu sehingga terlihat utuh sebagai satu kesatuan. Lalu, apa itu penekanan? Penekanan, atau istilah kerennya aksentuasi, adalah bahwa sebuah desain harus dapat menarik perhatian orang yang melihatnya. Desain yang berhasil adalah desain yang mampu membuat target audience-nya mengerti sehingga mereka pun tergerak untuk dapat membagikan informasi tersebut kepada orang lain.

 UNSUR_UNSUR DESIGN GRAFIS

Desain harus memiliki unsur-unsur penting ini: garis, bentuk, tekstur, ruang, ukuran dan warna. Unsur dasar yang diperlukan untuk membentuk sesuatu adalah garis. Tanpa adanya garis, unsur desain yang satu dan yang lain tidak bisa terhubung. Unsur kedua dalam desain grafis adalah bentuk. Bentuk-bentuk umum yang diketahui orang banyak antara lain segitiga, lingkaran, persegi dan persegi panjang.

Lalu, yang ketiga adalah tekstur. Apa itu tekstur? Tekstur adalah tampilan luar dari sebuah bentuk yang dapat dilihat atau dirasakan.

Unsur berikutnya adalah ruang. Ruang diperlukan untuk memperindah sebuah desain. Bayangkan jika tidak ada jarak sama sekali, bentuk-bentuk yang ada di dalam desain akan saling menempel.

Selanjutnya, ada ukuran. Objek yang memiliki ukuran yang lebih besar atau dominan mengindikasikan bahwa objek tersebut lebih penting dibanding objek yang berukuran kecil. Itulah pentingnya unsur ukuran.

Warna melengkapi unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah desain. Pemilihan warna sangatlah penting dalam menentukan keindahan suatu desain. Pemilihan warna berpengaruh terhadap kesan yang diterima oleh pembaca. Pemilihan warna dapat memengaruhi suasana hati seseorang. Masing-masing warna juga memiliki profil identitasnya sendiri.

 MATERI PERTEMUAN 3 dan 4

5 APLIKASI DESAIN ONLINE GRATIS

Sumber : https://www.cetakita.com/a/5-aplikasi-desain-online-gratis

Silahkan dicoba di rumah ya

 
Program desain di komputer, seperti Adobe Illustrator, Corel Draw, Photoshop membutuhkan keahlian dan latihan yang cukup lama sampai kita bisa memakainya dengan baik. Tentunya penggunaan program desain di komputer tidak mudah bagi orang awam. Nah untuk itu, cetakita.com akan membagi info 5 aplikasi desain online dan gratis bagi orang awam. Penggunaan aplikasi online ini mudah banget, kalian bisa pilih template yang ingin kalian gunakan, jadi kalian nggak perlu desain dari nol.
Nah penasaran kan? Yuk langsung aja, ini dia 5 aplikasi desain online rekomendasi cetakita.com
  1. Gravit Designer
Gravit designer merupakan sebuah aplikasi desain online yang berbasis vector. Aplikasi ini berada dibawah naungan Corel. Gravit designer didukung dengan fitur desain yang cukup lengkap namun tetap mudah digunakan. Gravit designer juga mendukung penggunaan shortcut yang tidak tersedia pada beberapa aplikasi desain online lainnya. Selain online, aplikasi Gravit Designer juga memiliki versi untuk berbagai platform, seperti Mac, Windows, dan Linux. Kamu bisa menggunakan aplikasi desain online ini secara gratis, namun dengan batas waktu tertentu.
Tampilan desain online Gravit Designer
                                                                      Sumber: https://www.designer.io/
  1. Gravit Klex
Gravit Klex merupakan aplikasi desain online dengan teknologi yang sama dengan Gravit designer namun dengan tampilan yang lebih sederhana. Dengan gravit klex diharapkan semua orang dapat menghasilkan desain yang professional dan tentunya gratis.
Tampilan desain online Gravit Klex
                                                                          Sumber: https://klex.gravit.io/
  1. Snappa
Aplikasi snappa ini menyediakan beragam template, font tulisan yang bisa kamu pilih, bahkan kamu bisa upload sendiri font yang kamu inginkan. Untuk saat ini kamu dapat menggunakan aplikasi ini melalui browser saja dan tentunya gratis (dengan batasan tertentu)
Tampilan desain online Snappa
                                                                        Sumber: https://snappa.com/app
  1. Adobe Spark Post
Adobe Spark Post merupakan aplikasi desain sederhana dari Adobe. Di sini, tersedia beberapa template yang dapat kamu pilih. Kamu tinggal pilih template, tambahkan tulisan dan desain yang kamu inginkan. Peralatan desainnya sangat minim karena aplikasi ini ditujukan bagi kamu yang ingin membuat desain tapi tidak memiliki keahlian di bidang itu. Selain sederhana dan mudah digunakan, aplikasi ini juga gratis loh.
Aplikasi ini juga bisa kamu download di Play store dan App store loh.
Tampilan desain online Adobe Spark Post
                                                                   Sumber: https://spark.adobe.com/sp/
  1. Canva
Canva merupakan aplikasi online yang paling popular. Kamu bisa membuat banner website, konten media social, poster, kartu nama, flyer, brosur hingga cover buku. Kamu bisa memilih template yang sudah disediakan atau membuat sendiri sesuai kreativitasmu. Selain melalui browser, canva juga dapat diakses melalui aplikasi. Aplikasi canva ini sudah tersedia bagi pengguna iphone, ipad, ponsel android dan tablet android.
Tampilan desain online Canva
                                                                       Sumber: https://www.canva.com/

Kode Etik Jurnalistik sesi 4

Kode Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI)

Aliansi Jurnalis Independen percaya bahwa kemerdekaan pers dan hak publik atas informasi merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia. Dalam menegakkan kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik atas informasi, anggota AJI wajib mematuhi Kode Etik sebagai berikut :
  1. Jurnalis menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar.
  2. Jurnalis selalu menguji informasi dan hanya melaporkan fakta dan pendapat yang jelas sumbernya.
  3. Jurnalis tidak mencampuradukkan fakta dan opini.
  4. Jurnalis tidak menyembunyikan informasi penting yang berkaitan dengan kepentingan publik.
  5. Jurnalis memberikan tempat bagi pihak yang tidak memiliki kemampuan dan kesempatan untuk menyuarakan pendapat mereka.
  6. Jurnalis mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan dan keberimbangan dalam peliputan, pemberitaan serta kritik dan komentar.
  7. Jurnalis menolak segala bentuk campur tangan pihak manapun yang menghambat kebebasan pers dan independensi ruang berita.
  8. Jurnalis menghindari konflik kepentingan.
  9. Jurnalis menolak segala bentuk suap.
  10. Jurnalis menggunakan cara yang etis dan profesional untuk memperoleh berita, gambar, dan dokumen.
  11. Jurnalis segera meralat atau mencabut berita yang diketahuinya keliru atau tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada publik.
  12. Jurnalis melayani Hak Jawab dan Hak Koreksi secara proporsional.
  13. Jurnalis tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang dimilikinya untuk mencari keuntungan pribadi.
  14. Jurnalis tidak menjiplak.
  15. Jurnalis menolak praktik-praktik pelanggaran etika oleh jurnalis lainnya.
  16. Jurnalis menolak kebencian, prasangka, sikap merendahkan, diskriminasi, dalam masalah suku, ras, bangsa, jenis kelamin, orientasi seksual, bahasa, agama, pandangan politik, orang berkebutuhan khusus atau latar belakang sosial lainnya.
  17. Jurnalis menghormati hak narasumber untuk memberikan informasi latar belakang, off the record, dan embargo. 
  18. Jurnalis menjaga kerahasiaan sumber informasi konfidensial, identitas korban kejahatan seksual, dan pelaku serta korban tindak pidana di bawah umur.
  19. Jurnalis menghormati privasi, kecuali untuk kepentingan publik.  
  20. Jurnalis tidak menyajikan berita atau karya jurnalistik dengan mengumbar kecabulan, kekejaman, kekerasan fisik dan psikologis serta kejahatan seksual.
  21. Jurnalis menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, tidak beritikad buruk, menghindari fitnah, pencemaran nama dan pembunuhan karakter.
Sumber : https://aji.or.id/read/kode-etik.html

Dasar-Dasar Fotografi Sesi 4-6

Tutorial ini bukan dimaksudkan untuk segera mengubah anda menjadi seorang jurnalis foto, tapi mudah-mudahan ini akan memungkinkan anda untuk lebih memahami keahlian itu sepenuhnya. Ini akan membantu anda untuk lebih berempati dengan para profesional yang mempraktikkannya, mengetahui apa yang diperlukan untuk menciptakan gambar yang anda lihat dalam berita, atau membuat keputusan terdidik tentang menambahkan perburuan foto jurnalistik ke kehidupan fotografi anda.
Pertama mari kita definisikan dulu apa itu foto jurnalistik . Pada tingkat yang paling dasar, ini adalah bercerita dengan foto. Tapi di atas semua itu, cerita yang dibuat harus mengikuti peraturan jurnalistik. Semua itu harus cerita yang jujur dan wartawan harus mencoba menceritakannya dengan cara yang paling adil, seimbang dan tidak memihak sebisa mungkin. Seorang foto jurnalis dapat mengambil banyak bentuk, namun secara umum anda menemukannya di surat kabar, majalah, stasiun berita dan situs web dan terus tumbuh banyak ditemukan bekerja di media lain, seperti berita tradisional non-visual lainnya, seperti stasiun radio yang telah memperluas jangkauan mereka ke internet.
Seorang staf fotografer adalah seseorang yang bekerja untuk publikasi tertentu, mengambil gambar untuk publikasi tersebut adalah pekerjaan penuh atau paruh waktu mereka. Seorang fotografer pembantu atau freelance memotret banyak publikasi. Sejumlah organisasi yang berbeda dapat meminta layanan freelancer untuk pekerjaan tertentu atau jangka waktu tertentu. Freelancer biasanya memiliki daftar klien tempat mereka bekerja. Pelanggan ketiga jurnalis foto adalah wire service seperti Associated Press atau Reuters. Koran dan kantor berita lainnya yang berlangganan wire service (pengguna layanan sistem komunikasi listrik). Wire services menyediakan liputan berita ke jaringan luar ini yang seringkali tidak mampu mengirim reporter mereka sendiri ke lokasi terpencil.
Foto di bawah ini adalah tugas yang khas.

Kehidupan foto jurnalistik bisa menggairahkan. Anda bisa dikirim ke mana saja untuk bertemu dengan orang lain. Lebih dari sekadar fotografi dan jurnalisme, pengalaman dari keragaman dan keberagaman ini bisa menjadi bagian profesi yang paling berharga. Tugas dari general news hanya itu, umumnya. General news adalah sesuatu yang direncanakan. Sebuah pesta makan malam, sebuah penggalangan dana, sebuah demonstrasi, sebuah konferensi pers, sebuah upacara penghargaan, penanaman pohon, ini adalah semua jenis tugas atau pekerjaan general news.
Kunci untuk meliput kejadian ini (dan sebagian besar jenis tugas) adalah mencoba menceritakan cerita lengkap dengan gambar and

Sport fotografi adalah versi khusus dari general news. Ini melibatkan aksi tinggi dan fotografer harus bisa merasakan timing waktu yang sangat baik. Dalam sport fotografi, anda ingin menunjukkan konflik dan emosi. Ini biasanya berarti mendapatkan foto pemain dari kedua tim dan hal yang mereka perjuangkan (biasanya bola). Emosi datang dengan menunjukkan wajah para pemain. Itu bisa jadi sulit semisal memukul lengan atau kepala, tapi memotret sport terbaik tidak hanya menunjukkan tindakan, tapi juga menunjukkan emosinya.
Dalam beberapa hal, Spot news adalah, kebalikan dari general news. Spot news adalah sesuatu yang tidak direncanakan seperti kecelakaan mobil atau kebakaran. Tipe dari tugas ini, informasi adalah hal yang paling penting. Anda membutuhkan informasi agar tetap aman dan membuat foto yang menceritakannya yang paling bagus. Anda membutuhkan keterampilan me-report untuk mendapatkan informasi tentang siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan apa yang sebenarnya terjadi. Menjadi terampil dalam menangani petugas penegak hukum atau tim penyelamat seringkali diminta dalam situasi ini. Anda bisa melihat foto spot nanti di tutorial ini.
Fotu jurnalis juga memotret potrait. Sementara biasanya mereka tidak pernah memotret orang berpose, potrait adalah pengecualian. Potrait jurnalistik biasanya menunjukkan seseorang di lingkungan mereka; Seorang hakim di kantor mereka, seorang pelukis di studio mereka. Subjek biasanya melihat langsung ke kamera sehingga pemirsa tahu bahwa itu adalah potrait. Subjek biasanya tidak melakukan apa pun, sekali lagi karena penonton tidak boleh bingung apakah foto tersebut merupakan pose potrait atau real,  dokumentasi bagian dari jurnalisme.
Jenis tugas terakhir ini adalah photo story atau proyek dokumenter jangka panjang. Jenis pekerjaan ini mengharuskan fotografer menghabiskan waktu yang lama untuk mendokumentasikan tindakan subjek. Photo story biasanya melibatkan banyak foto yang mengikutinya bersamaan. Contohnya adalah mengikuti keluarga pengungsi atau mendokumentasikan kehidupan sebuah keluarga dengan orang yang dicintai yang sakit.
Sumber referensi :
 https://photography.tutsplus.com/id/articles/understanding-and-appreciating-the-basics-of-photojournalism--photo-1218

Komunikasi Antar Pribadi Sesi 4-6

Onong U. Effendy mendefinisikan komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan, komunikasi jenis ini bisa langsung secara berhadapan muka (face to face) bisa juga melalui medium, umpamanya telepon. Ciri khas komunikasi antar pribadi adalah dua arah atau timbal balik (Effendy, 1993 : 61).
2.      Dean Barnulus mengemukakan bahwa komunikasi  antar pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua individ, tiga individu ataupun lebih yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur (Liliweri, 1991:12).
3.      De Vito (Liliweri, 1991 : 13) mendefinisikan komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. De Vito juga mengemukakan suatu komunikasi antar pribadi yang mengandung ciri- ciri antara lain adalah :
a.      Keterbukaan atau openness
Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala ide atau gagasan bahwa permasalahan secara bebas (tidak ditutupi) dan terbuka tanpa rasa takut atau malu. Kedua- keduanya saling mengerti dan memahami pribadi masing- masing.
b.      Empati atau Empathy
Kemampuan seseorang memproyeksikan dirinya orang lain di dalam lingkungannya.
c.       Dukungan atau Supportiveness
Setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan mendapat dukungan dari pihak- pihak yang berkomunikasi. Dengan demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya.dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta merih tujuan yang didambakan.
d.      Rasa positif atau Positiveness
Setiap pembicaraan yang disampaikan dapat gagasan pertama yang positif, rasa positif menghindarkan pihak- pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau prasangka yang menggangu jalannya interaksi keduanya.
e.       Kesamaan atau Equality
Suatu komunikasi lebih akrab dalam jalinan pribadi lebih kuat, apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi dan sebaiknya (Liliweri, 1991 : 13).
4.      Menurut Effendy (dalam alo liliweri, 1997) “komunikasi antar pribadi” adalah proses interaksi antara komunikator dan komunikan , yang mana di anggap sebagai alat yang efektif untuk menggubah sikap , pendapat dan perilaku”.
5.      Menurut Evert M Rogerst (dalam Alo Liliweri, 1997) “komunikasi antar pribadi” adalah interaksi yang cenderung 2 arah ( antara komunikastor dan komunikan), dengan cara tatap muka, memiliki umpan balik (feedback), dan terdapat efek yang terjadi , seperti perubahan sikap”.
6.      Menurut Reardon (dalam Alo Liliweri, 1997) “komunikasi antar pribadi” adalah proses komunikasi yang kerap kali berbalas balasan (terdapat feedback), yang paling sedikit dilakukan 2 orang, dan memiliki pengaruh/ efek.
7.      Menurut Hoveland  (dalam Alo Liliweri, 1997) “komunikasi antar pribadi” adalah proses yang dilakukan oleh seorang individu (komunikator) yang mengirim dorongan yang biasanya (verbal) untuk mengubah individu lain nya (komunikan).
8.      Menurut Gode (dalam Alo Liliweri, 1997) “komunikasi antar pribadi” adalah proses umum yang menekan kan sharing / memonopoli satu atau beberapa orang.
9.      Menurut Chervey (dalam Alo Liliweri, 1997) “komunikasi antar pribadi” adalah hubungan yang didirikan dengan cara mengirimkan dorongan sehingga membangkitkan suatu tanggapan atau reaksi.
10.  Menurut Tan mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi tatap muka antara dua orang atau lebih. (Liliweri, 1991: 12) Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menimbulkan efek tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh komunikator.
2 contoh kasus komunikasi antarpribadi :
1.     komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang.
2.     Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi Antara Dua Orang yang berkomunikasi dari seseorang ke orang lain, dua arah interaksi verbal dan nonverbal yang menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan.

Inisiasi Materi Komunikasi Antar Pribadi

Berikut materi inisiasi Materi Komunikiasi Antar Pribadi, dengan tema Perninkahan Beda Budaya.. Silahkan disimak ya :)

Minggu, 05 April 2020

Dasar-Dasar Fotografi Sesi 1-3

Sebuah Pengantar Terhadap Foto Jurnalistik Bagi kebanyakan dari kita, kita memahami bahwa foto jurnalistik merupakan genre fotografi yang berfokus pada acara yang terkait dengan berita, tapi sebenarnya lebih dari itu, lebih dari sekedar berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Apakah foto jurnalistik itu Pada intinya, foto jurnalistik adalah proses bercerita dengan menggunakan foto sebagai media, memanfaatkan kamera untuk menangkap representasi visual dari suatu cerita. Hal ini dibedakan dari bentuk-bentuk lain dari fotografi dengan mengikuti kerangka aturan yang kaku dan etika. Yakni, cerita ini benar, dan dimaksudkan untuk diceritakan secara wajar dan objektif. Foto yang diambil dimaksudkan untuk membangkitkan emosi yang intens pada pemirsa, seperti foto korban yang selamat dari bencana atau demonstrasi kekerasan. Jurnalisme bergantung pada kata-kata dan gambar pendukung untuk mengisahkan suatu cerita, sedangkan foto jurnalistik justru sebaliknya; yang menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah untuk menceritakan suatu kisah yang tidak bisa diceritakan dengan kata-kata belaka. Apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wartawan foto Menjadi seorang wartawan foto lebih dari sekedar membenamkan diri ke dalam skenario berbahaya secara acak dan memotret, mengharapkan hasil pemotretan yang baik. Seorang wartawan foto memotret peristiwa yang sedang terjadi, berarti mereka harus siap dan diperlengkapi dengan baik setiap saat. Ini adalah karir yang serba cepat yang mungkin harus sering bepergian, dan jurnalis foto ini harus siap karena mereka bisa saja memasuki wilayah yang sangat berbahaya. Untuk mendapatkan foto-foto yang hebat, jurnalis foto harus pantang mundur, dan mereka harus tidak gentar. Misalnya, jurnalis foto yang terkenal Robert Capa adalah seorang fotografer perang yang akhirnya menemui ajalnya karena cedera fatal yang dideritanya dalam perang Indocina. Mereka juga kuat, karena menyaksikan adegan yang menguras emosi setiap hari dan ini bukanlah sesuatu hal yang bisa dihadapi oleh sembarang orang. Selama proses pemotretan, jurnalis foto harus ingat bahwa ia wajib untuk mengutarakan kebenaran melalui fotonya, karena pemirsa bergantung pada kejujuran ini untuk memahami skenario yang ia gambarkan sepenuhnya. Foto diambill dengan ketat tanpa gangguan dari jurnalis foto, dan tanpa manipulasi selama fase pemrosesan. Beberapa orang berpendapat bahwa kehadiran seorang jurnalis foto bisa dianggap sebagai gangguan, tetapi dampak ini dapat diminimalkan melalui latihan dan waktu. Bahkan, beberapa jurnalis foto telah mengasah kemampuannya untuk menempatkan diri dalam latar belakang dengan baik sehingga subjek bahkan lupa bahwa mereka ada di sana. Mengapa mereka melakukannya? Sebagian besar dari kita tidak bisa membayangkan memilih jalur karir yang berpotensi penuh dengan bahaya dengan sengaja, jadi mengapa jurnalis foto melakukan apa yang mereka lakukan? Selain mampu untuk melakukan perjalanan ke seluruh dunia dan bertemu orang-orang dari berbagai latar belakang, foto jurnalistik akhirnya dapat, menjadi karir yang sangat bermanfaat, mengetahui bahwa apa yang Anda lakukan adalah membuat perbedaan untuk dunia. Kemampuan untuk mendidik orang banyak, untuk menerangkan ketidakadilan sosial dan menjadi bagian dari pembuatan sejarah - tidak ada banyak pekerjaan di dunia yang memungkinkan hal itu.

Komunikasi Antar Pribadi Sesi 1-3

Sesi 1 Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antarindividu melalui suatu sistem yang biasa,baik dengan simbol-simbol,sinyal-sinyal,maupun perilaku atau tindakan. Sedangkan bisnis adalah Sebuah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia dengan memanfaatkan SDA dan SDM atau dapat disebut juga kegiatan memproduksi barang dan jasa untuk meraih keuntungan.Jadi dapat disimpulkan komunikasi bisnis ialah Komunikasi yang dilakukan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi,baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbl untuk mencapai tujuan tertentu.Atau komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi,pesan,gagasan,ide baik personal,interpersonal dengan menggunakan simbol,lambang yang berkaitan dengan tujuan organisasi untuk mendapatkan keuntungan. Komunikasi Interpersonal adalah Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami kedua belah pihak dan cenderung lebih fleksibel dan informal,jenis komunikasi tersebut lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya komunikasi yang dilakukan dalam suatu keluarga,antar keluarga,antar teman,dan bahkan antar relasi bisnis sekalipun untuk mencapai tujuan tertentu.Komunikasi yang terjalin cukup santai ,akrab dan tidak kaku.tidak jadi masalah bila digunakan bahasa daerah bahasa gaul,atau bahasa campuran.yang terpenting pesan yang disampaikan dapat dipahami baik oleh pihak lain.Disamping itu pokok bahasan atau topik bahasannya juga sangan variatif. Hubungan Interpersonal dapat meningkatkan kemampuan anda sebagai seorang komunikator bisnis.Beberapa orang mengalami kemajuan secara lamban atau mereka dikeluarkan dalam pekerjaannya karena tidak dapat bekerjasama dengan orang lain.Meningkatkan hubungan Antarpesona merupakan suatu pertimbangan penting bagi kita semua. Sesi 2 A. Pengertian komunikasi interpersonal Komunikasi interpersonal sama dengan komunikasi Antarpribadi yaitu komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis),dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Suatu studi nasional mengenai derektur personalia menyatakan bahwa keahlian komunikasi antarpersona dan keahlian hubungan manusi (dikiuti oleh keahlian komunikasi lisan) menduduki keenam belas faktor terpenting dalam keberhasilan kerja. Berdasarkan pengertian tersebut,paling tidak ada empat hal penting yang perlu diperhatikan,antara lain: 1. Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih. 2. Menggunakan media tertentu,misalnya telepon,telepon seluler,atau bertatap muka (face to face) 3. Bahasa yang digunakan bersifat informal,dapat menggunakan bahasa daerah,bahasa pergaulan,atau bahasa campuran. 4. Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal bila komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi. Didalam suatu organisasi (bisnis) komunikasi antarpribadi atau interpersonal merupakan komunikasi yang terjadi antara manajer dan karyawan atau antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain dengan menggunakan media tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. B. Tujuan komunikasi Interpersonal dalam bisnis Seseorang berkomunikasi dengan orang lain tentu saja mempunyai tujuan tertentu,termasuk didalamnya komunikasi interpersonal.Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi interpersonal dalam bisnis,antara lain: 1. Menyampaikan informasi Ketika berkomunikasi dengan orang lain,tentu saja seseorang memiliki berbagai macam tujuan dan harapan.Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain agar orang tersebut mengetahui sesuatu.Sebagai contoh,didalam perusahaan mengenalkan suatu produk terbaru kepada publik dimana mereka menyampaikan informasi tentang keunggulan,manfaat,dan kelebihan produk ini dan publik akan mengetahui informasi produk baru tersebut. 2. Berbagi pengalaman Selain menyampaikan informasi,komunikasi antarpribadi juga memliliki tujuan untuk saling membagi pengalaman kepada orang lain mengenai hal-hal yang telah dialami. 3. Menumbuhkan simpati Simpati adalah suatu sikap positif yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam untuk ikut merasakan bagaimana beban derita,musibah,kesedihan,dan kepiluan yang sedang dirasakan oleh orang lain,komunikasi juga dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa simpati seseorang kepada orang lain.Berbagai cara untuk menumbuhkan rasa simpati seseorang kepada orang lain antara lain dapat dilakukan dalam bentuk dukungan moral,bantuan dana,obat-obatan,aneka barang dan bantuan pokok. 4. Melakukan kerja sama Tujuan komunikikasi interpersonal yang lainnya adalah untuk melakukan kerjasama antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. 5. Menceritakan kekecewaan atau kekesalan Komunikasi ini juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa kecewa atau kekesalan kepada orang lain.komunikasi ini bukan hanya saja merupakan cara untuk mencurahkan isi hati,tetapi juga cara mencari jalan keluar atau alternatif solusi masalah yang dihadapi. 6. Menumbuhkan motifasi Melalui komunikasi interpersonal,seseorang dapat memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yang baik dan positif.Motivasi adalah dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu.Pada dasarnya,seseorang cenderung untuk melakukan sesuatu karen dimotivasi orang lain dengan beberapa cara,seperti kerjanya,dan memberikan penghargaan kepada orang lain. C. Konsep Interpersonal dalam bisnis Didalam memahami komunikasi Interpersonal kita harus mengetahui Konsepsi yang dibutuhkan dalam dunia bisnis untuk mencapai tujuannya.Berikut konsep yang akan diketahui: 1. Konsep diri Salah satu komponen utama dalam studi komunikasi interpesonal adalah konsep diri.Kadar keberhasilan seseorang diukur dengan cara bagaimana seseorang itu memandang kemampuannya.Goss dan O’Hair (1998) menunjukkan bahwa suatu konsep diri mengacu pada bagaimana anda menilai diri Anda sendiri.seberapa besar anda berpikir bahwa diri anda berharga sebagai seseorang. Konsep diri dan penghargaan diri, dalam kdar yang besar, mengarahkan anda bagaimana merasakan diri anda dalam berhubungan dengan orang lain. Satu-satunya penentu sosial yang paling berarti mengenai bagaimana anda berhubungan dengan orang lain dalam komunikasi bisnis dan hubungan pribadi adalah bagaimana anda merasakan diri anda sendiri-konsep diri anda. 2. Kebutuhan Interpersonal Iklim organisasi yang mendukung merupakan suatu hal yang penting. Rasa harga diri dan iklim yang mendukung merupakan prasyarat bagi terciptanya suatu hubungan bisnis yang berhasil. Adanya hubungan yang produktif dan professional dalam lingkungan bisnis merupakan hal penting bagi tim kerja dan menimbulkan produktivitas yang efektif. Sebagian besar hubungan timbul berdasarkan pemenuhan kebutuhan bersama. Kebutuhan-kebutuhan ini menekankan sebagian besar perilaku hubungan yang anda lihat dalam suatu organisasi. Kebutuhan-kebutuhan ini dicerminkan dalam cara orang-orang mengharapkan orang lain untuk melibatkan,mengendalikan, dan menunjukkan kasih sayang kepada mereka dan dalam derajat hingga mereka berharap menawarkan hal-hal tersebut kepada orang lain. Kebutuhan yang ketiga memberikan alasan yang penting dalam hal pemilihanhubungan, yaitu kebutuhan akan afeksi (kasih sayang). Afeksi diekspresikan dengan memberikan “belaian”- indikasi verbal dan non verbal mengenai perilaku pegawai yang dinilai oleh orang lain dalam kelompok kerja. 3. Keterbukaan Satu aspek keterbukaan merupakan suatu cara bagaimana suatu informasi dibagikan, yaitu gaya komunikasi. Apakah informasi tersebut dibagikan secara pribadi dan dengan gaya penuh perhatian atau dengan cara interpersonal yang tidak peduli 4. Tingkat Penyingkapan Tingkat 1, yaitu tingkat komunikasi paling dasar, melibatkan rutinitas atau ritual. Seperti sapaan “bagaimana kabarmu hari ini?” atau “hai, apa kabar?”. Melalui keterbukaan awal seperti ini, kita menegaskan orang lain- kita menyadari kehadiran mereka dan mereka adalah orang-orang dalam lingkungan kita. Komunikasi tingkat 2 melibatkan percakapan informasi umum. Informasi ini tidak rahasia dan tidak mengancam seseorang untuk membagi informasi. Dengan kata lain, tidak ada resiko yang ditanggung. Informasi yang dibagikan dapat diperoleh dari sumber-sumber lain. Komunikasi tingkat 3 melibatkan penyingkapan opini, kepercayaan, dan nilai. Seseorang yang bijaksana akan membagi informasi yang dimilikinya hanya setelah kepercayaan ditetapkan. Komunikasi tingkat 4 melibatkan pembagian perasaan. 5. Tugas dan Hubungan Setiap peristiwa komunikasi meliputi dimensi tugas dan hubungan. Dimensi tugas meliputi faktor-faktor seperti informasi pekerjaan, prosedur organisasi, rencana pemasaran, dan informasi lainnya yang diperlukan untuk melengkapi prosedur pelayanan, penjualan, atau pabrikasi. Dimensi hubungan meliputi fakta-fakta yang menyatakan bahwa anda dianggap memenuhi syarat untuk menjadi ketua tim, dan penyelia memberikan kepercayaan itu kepada anda. 6. Iklim Kreps (1986) menyatakan bahwa iklim organisasi adalah “sifat emosional intern organisasi yang didasarkan pada bagaimana senangnya para anggota organisasi terhadap satu sama lain dan terhadap organisasi” Pada iklim bertahan, atmosfernya terkesan “berat” dan represif. Sedangkan pada iklim mendukung, orang-orang merasa dihormati dan satu sama lain saling memberikan dorongan pada saat mereka berupaya menyelesaikan tugasnya yang menumpuk. D. Hubungan interpersonal dalam bisnis Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik.kegagalan komunikasi terjadi,bila isi pesan kita dipahami,tetapi hubungan dintara komunikasi menjadi rusak.Anita tylor mengatakan komunikasi interpersonal yang efektif mempunyai banyak unsu,tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting.Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal,kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi.Beberapa Faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal 1. Percaya (trust) Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan,tidak akan dikhianati,maka orang itu akan lebih mudah membuka dirinya.percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut : a. Karakteristik dan maksud orang lain Artinya orang tersebut memiliki kemampuan,keterampilan,pengalaman dalam bidang tertentu.Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga,diandalkan,jujur dan konsisten b. Kualitas komunikasi dan sifatnya menggambarkan adanya keterbukaan.Bila maksud dan tujuan sudah jelas,harapan sudah dinyatakan,maka sikap percaya akan muncul. 2. Perilaku suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi.beberapa ciri perilaku suportif yaitu: a. Evaluasi dan diskripsi,maksudnya,kita tidak perlu memberikan kecemasan atas kelemahan dan kekurangan b. Orientasi masalah,mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama,mencari pemecahan masalah,mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan menentukan cara mencapai tujuan c. Spontanitas,Sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam d. Empati,menganggap orang lain sebagai persona. e. Persamaan,tidak mempertegas perbedaan,komunikasi tidak melihat perbedaanwalaupun status berbed,penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan pandangan dan keyakinan f. Profesionalisme,Kesediaan untuk menunjau kembali pendapat sendiri. 3. Sikap terbuka Kemampuan menilai secara obyektif,kemampuan membedakan dengan mudah,kemampuan melihat nuansa,orientasi ke isi,pencarian informasi dari berbagai sumber,kesediaan mengubah keyakinannya,profesional,dll. E. Gaya kepemimpinan dalam komunikasi interpersonal Gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi,mengarahkan,memotivasi,dan mengendalikan bawahannya dengan cara-cara tertentu,sehingga bawahan dapat menyelesaikan tugas pekerjannya secara efektif dan efisien. Dalam dunia bisnis,penerapan gaya kepemimpinan seseorang akan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku bawahannya dalam melakukan pekerjaan mereka.Kepemimpinan dalam suatu organisasi terjadi karena adanya interaksi antara tiga komponen penting,yaiyu meneger,karyawan dan situasi atau kondisi lingkungan kerja tertentu. Salah satu teori yang mampu memberikan gambaran gaya kepemimpinan seseorang adalah teori X dan Y.dan membahas empat gaya kepemimpinan menurut ludlow dan panton,gaya kepemimpinan situasional,dan beberapa komponen penting dalam kepemimpinan inti yang perlu dimiliki oleh seseorang manajer suatu organisasi dalam bisnis. Teori X dan Y Dalam teori X dan Y Douglas McGreror berusaha mengungkapkan bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja dan sekaligus bagaimana gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam situasi lingkungan kerja yang berbeda,dan termasuk bagaimana komunikasi antarpribadi (manajer dan bawahan) tersebut dikembangkan dalam lingkungan kerjanya. Empat gaya kepemimpinan Apapun gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi,maka komunikasi antarpribadi yaitu manajer dan bawahan (karyawan) harus tetap terjaga dengan baik.Menurut Ludlow dan Panton,terdapat empat gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam situasi dan kondisi yang berbeda.Antara lain : 1. Pengarahan Gaya kepemimpinan pengarahan tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana para karyawan belyang cukup dalam menjalankan suatu tugas tertentu. memiliki pengalaman.Disamping itu,tugas pekerjaan yang hrus diselesaikan juga cenderung kompleks dan rumit.Oleh karena itu seorang manejer harus mampu menjelaskan sejelas mugkin dan rinci tentang apa yang harus dikerjakan,bagaimana cara mengerjakan,dan kapan pekerjaan tersebut dapat diselesaikan. 2. Pembekalan Gaya kepemimpinan p[embekalan tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana karyawan telah memiliki pengalaman yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan.Disamping itu,para karyawan memiliki motivasi yang cukup tinggi dalam menyelesaikan setiap pekerjannya.Dalam hal ini,Seorang manejer juga memberikan penjelasan seperlunya terhadap tugas dan pekerjaan yang belum dipahami dengan baik oleh karyawan. 3. Dukungan Gaya kepemimpinan dukungan tepat digunakan pado situasi dan kondisi dimana para karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang baik dengan seorang manejer.Dalam hal ini,seorang manejer lebih banyak terlibat dalam berbagai keputusa kerja dan memperoleh berbagai masukan atau saran-saran dari para karyawan yang sangat berharga bagi peningkatan prestasi kerja. 4. Pendelegasian Gaya kepemimpinan pendelegasian tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana para karyawan telah memahami dengan baik tugas-tugas pekerjaan yang harus diselesaikan,tetapi seorang menajer juga harus memantau atas kinerja para karyawannya.untuk memastikan bahwa mereka tetap berada pada jalur sesuai dengan standard yang telah ditetapkan. Gaya kepemimpinan Situasional Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang manajer suatu organisasi (bisnis) dapat saja berubah seiring dengan perubahan dinamika yang berkembang dalam diri karyawan.Karyawan memiliki kemampuan yang baik tentang kemampuan yang baik tentang bagaimana menyelesaikan tugas dan pekerjannya dengan baik.oleh karena itu,gaya kepemimpinan yang telah dipilih dalam suatu situasi dan kondisi tertentu barangkali tepat diterapkan pada saat itu,tetapi jika situasi dan kondisi yang telah berubah,gaya kepemimpinan yang diterapkan juga dapat berubah.Gaya kepemimpinan ini disebut gaya kepemimpinan situasional.Ada tiga kemampuan/keterampilan yang perlu diperhatikan dalam menerapkan kepemimpinan situasional tersebut,antara lain: 1. Keterampilan Analitis Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer dalam melakukan evaluasi atu penilaian kinerja bawahan (karyawan) dalam melaksanakan pekerjaan mereka. 2. Keterampilan fleksibilitas Keterampilan yang harus dimiliki seorang manajer dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang diterapkan dapat berbeda. 3. Keterampilan komunikasi Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer untuk menyampaikan ide atau gagasannya kepada bawahan,termasuk bagaimana ia menjelaskan perubahan gaya kepemimpinannya kepada bawahannya.Yang terpenting adalah bagaimana mengomunikasikan ide atau gagasan tersebut dengan jelas dan mudah dipahami dengan baik oleh karyawan,sehingga dapat dihindarkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Kepemimpinan inti Dalam situasi lingkungan kerja yang selalu dinamis,gaya kepemimpinan yang diterapkan juga berbeda.Oleh karenanya,seorang manajer yang efektif harus dapat memahami dengan baik dan tepat bagaimana kondisi lingkungan kerja yang ada,termasuk latar belakang para karyawan yang ada dalam suatu organisasi tersebut. Menurut Hellriegel dan Slocum,seorang manajer yang dinamis harus memiliki lima kemampuan yang dikenal sebagai keahlian kepemimpinan inti yaitu : 1. Pemberdayaan Pemberdayaan pada dasarnya merupakan kemampuan seorang manajer untuk berbagi pengaruh dan kendali dengan para karyawannya.Dalam hal ini seorang manajer dapat memberdayakan para karyawan untuk terlibat secara langsung dalam suatu proses pengambilan keputusan bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. 2. Intuisi Dalam dunia bisnis praktis,sering kali para pelaku bisnis menggunakan intuisi yang dimilikinya bagi pengambilan suatu keputusan strategis.Menurut Griffin (2002),intuisi adalah keyakinan bawaan dalam diri seorang mengenai sesuatu tanpa pertimbangan sadar.Manajer kadang-kadang memutuskan sesuatu karena “Rasanya benar” atau karena firasat.Firasat kadang-kadang dapat membantu manajer membuat keputusan tanpa melalui urutan langkah yang rasional.Hasilnya adalah kemampuan untuk memahami situasi secara tepat dan mengantisipasi terjadinya perubahan,keberanian mengambil risiko,dan sekaligus bagaimana membangun kepercayaan kepada orang lain. 3. Pemahaman diri Pemahaman diri pada dasarnya merupakan kemampuan untuk mengenal diri sendiri,baik kekuatan maupun kelemahannya.Seorang manajer harus dapat menilai apa saja kekuatan yang dimilikinya dan juga kelemahan yang ada pada dirinya.Kemampuan mengenal diri yang baik akan membantunya dalam mengembangkan diri di masa depan.Kekuatan yang ada pada diri seseorang dapat senantiasa dikembangkan,sementara kelemahan yang ada pada diri sendiri secara bertapat dapat diatasi dengan cara belajar dan berlatih. 4. Visi Kemampuan untuk berimajinasi pada situasi yang berbeda dan situasi yang lebih baik dengan cara bagaimana mencapainya.Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan diperlukan komitmen yang tinggi baik bagi karyawan,manajer,dan pemegang saham.Salah satu cara yang dapat dilkukan adalah melibatkan para karyawan untuk memberikan masukan yang sangat berharga dalam perbaikan yang terus-menerus bagi pencapaian visinya. 5. Kesesuaian Nilai Kemampuan untuk memenuhi dan memadukan prinsip-prinsip organisasi dengan nilai-nilai karyawan.ketidak sesuaian antara keduanya juga berdampak pada terganggunya kelancaran kegiatan operasional suatu organisasi perusahaan. F. Mendengarkan sebagai keahlian Interpersonal Kegiatan mendengarkan orang lain merupakan kegiatan yang sudah sering dilakukan,baik yang dilakukan melalui bertatap muka maupun dalam suatu kelompok.Setisp individu memiliki tujuan ketika mendengarkan sesuatu,antaralain berinteraksi dengan orang lain,menerima informasi,mengatasi masalah,dan saling berbagi perasaan dengan orang lain. Dalam komunikasi Antarpribadi (interpersonal comunication) kegiatan mendengarkan ( menyimak ) suatu percakapan dengan orang lain merupakan bagian penting dalam memahami suatu pesan yang disampaikan oleh orang lain.Dalam hal ini,istilah mendengarkan (listening) bukanlah kegiatan yang statis tetapi dinamis.yaitu merupakan kegiatan mendengar secara aktif percakapan dengan orang lain yang dituntut adanya konsentrasi secara penuh dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor penganggu dalam suatu percakapan tersebut.Oleh karena itu,kegiatan mendengar itu sendiri bukanlah pekerjaan yang mudah dan perlu perhatian yang cukup.Semakin banyak berlatih mendengarka,maka akan semakin baik dalam memahami suatu percakapan dengan orang lain. Sebagai contoh,ketika seorang manajer sedang menyampaikan persentasi bisnis di suatu ruang pertemuan,tiba-tiba salah satu telepon genggam seorang peserta (karyawan) berdering.Dering telepon tersebut dapat membuyarkan atau menganggu konsentrasi para peserta yang sedang mendengarkan persentasi tersebut. Menurut Lehman,Himstreet,dan Baty kebanyakan para manajer dalam setiap harinya menghabiskan waktu kerjanya untuk mendengarkan (listening) dan berbicara (speaking) dengan para supervisor,karyawan,pelanggan,dan berbagai asosiasi bisnis.Mendengarkan menjadi begitu penting sebagaimana berbicara atau berpidato.dihadapan audiens.Kebiasaan sebagai pendengar yang efektif akan menghasilkn beberapa hal yang positif,antara lain : 1. Pendengar yang baik akan disukai orang lain karena mereka dapat memuaskan kebutuhan dasar manusia untuk didengarkan 2. Kinerja/prestasi kerja karyawan meningkatkan ketika pesan yang diterima tersebut dapat dimengerti dengan bail 3. Umpan balik yang akurat dari karyawan akan berdampak positif bagi hasil kerjanya 4. Manajer dan karyawan akan terhindar dari munculnya kesalahpahaman dalam penyampaian suatu pesn 5. Pendengar yang baik akan dapat memisahkan mana fakta dan mana yang sekedar gosip 6. Pendengar yang efektif juga akan dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik dan peningkatan kepuasan kerja. 7. Kepuasan kerja meningkat karena mereka tahu apa yang terjadi.kapan mereka mendengarmdan kapan mereka berpartisipasi didalamnya yang tumbuh dari komunikasi yang baik. Mengingat betapa pentingnya kebiasaan mendengarkan yang baik,maka ada beberpa saran agar dalam kegiatan mendengarkan bisa berlangsung secara efektif,antara lain: 1. Perhatikan dengan baik siapa yang berbicara tersebut,mulai dari gerakannya,kontak mata,nada suara,dan ekspresi wajahnya.Perhatian anda tersebut akan dapat membantu pemahaman terhadap apa yang dimaksudkan tersebut 2. Berikan umpan balik,seperti apakah mereka sudah mengerti atau belum,apakah ada pertanyaan,atau pernyataan setuju atau tidak setuju terhadap apa yang telah disampaikan tersebut 3. Mendengarkan membutuhkan waktu,oleh karena proses komunikasi yang dilakukan secara tatap muka sebagaimana seorang pengirim dan penerima pesan 4. Gunakan pengetahuan anda tentang orang yang berbicara tersebut untuk dapat menarik manfaat yang positif bagi anda. Kesimpulan A. Kesimpulan Komunikasi antarpribadi (interpersonal comunication) merupakan salah satu bentuk kmunikasi yang dilakukan antara individu yang satu dengan individu yang lain baik yang terjadi dalam suatu organisasi bisnis maupun non bisnis.Namun,dalam hal ini komunikasi antarpribadi lebih difokuskan pada komunikasi yang ada dalam suatu organisasi bisnis yaitu antara manajer dan karyawan atau pegawai Komunikasi antar pribadi memiliki bermacam-macam tujuan antara lain : Untuk menyampaikan informasi,berbagi pengalaman,melakukan kerja sama,memotivasi,menumbuhkan simpati,dan melampiaskan kekecewaan dan kekesalan kepada orang lain. Dalam komunikasi antarpribadi suatu organisasi bisnis tidak dapat dilepaskan dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang manajer.Ada berbagai macam gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam suatu organisasi,antara lain: teori X dan Y yang dikemukakan oleh Dougles McGregor,yang dikemukakan oleh Ludlow dan Panton,dan gaya kepemimpinan situasional yang dikemukakan Harsey dan Blanchard. Ketika komunikasi antarpribadi terjadi,maka mendengarkan memiliki peran yang sangat penting bagi tercapainya suatu pemahaman yang benar dalam suatu percakapan dengan orang lain.Mendengarkan dalam hal ini merupakan kegiatan mendengar secara aktif dan dinamis yang memerlukan suatu konsentrasi secara penuh dan utuh tanpa diinterupsi adanya gangguan dalam berkomunikasi.

MK Design Grafis Sesi 5-8

Desain grafis, tentu anda sudah tidak asing lagi mendengar kata ini. Desain grafis adalah proses mengombinasikan tipografi, ilustrasi, fotografi dan cetak untuk tujuan persuasif (mengajak), memberikan informasi atau perintah. Desain grafis juga dikenal dengan “desain komunikasi visual”. Disebut sebagai desain komunikasi visual karena peran desain grafis dalam menyampaikan pesan dan informasi kepada audiens dengan sentuhan visual yang sangat kental. Saat ini desain grafis sering dikategorikan sebagai commercial art karena merupakan paduan antara seni rupa dengan komunikasi untuk tujuan bisnis. Saat ini industri desain grafis sangat berkembang pesat, hal ini dikarenakan kita sudah memasuki era digital. Dimana semua hal yang kita lakukan berpusat kepada teknologi. Oleh sebab itu, segala hal dalam hidup kita termasuk perekenomian kita sudah berpusat pada dunia teknologi. Maraknya online shop, maraknya industri video dan yang lain membuat kita mulai memikirkan untuk berbisnis di sosial media. Jika anda seorang calon desainer atau mencari layanan desain untuk bisnis anda, memahami delapan jenis desain grafis ini akan membantu anda menemukan keterampilan yang tepat untuk pekerjaan itu. Berikut adalah 8 jenis desain grafis yang saat ini tersedia 1. Desain grafis identitas visual Sistem identitas visual adalah suatu sistem komunikasi visual yang membentuk identitas dari suatu perusahaan, lembaga, maupun produk. Identitas visual sering digunakan untuk membedakan suatu produk atau jasa yang sama dengan milik pesaing sehingga costumer akan dengan mudah mengidentifikasi suatu merek hanya dengan melihat sebagian dari tampilan visualnya. Jadi jika anda ingin membuat suatu merk produk, anda sebaiknya melirik orang yang berfokus pada bidang ini. 2. Desain Antar Muka (User Interface) Desain Antar Muka (UI) adalah bagaimana pengguna berinteraksi dengan perangkat atau aplikasi. UI mencakup semua hal yang berinteraksi dengan pengguna layar, keyboard, dan mouse. Baca juga: 5 Prinsip yang Harus Anda Tahu dalam Mendesain Logo Dalam konteks desain grafis, desain UI berfokus pada pengalaman visual pengguna dan desain elemen grafis di layar seperti tombol, menu, mikro – interaksi, dan banyak lagi. Ini adalah pekerjaan desainer UI untuk menyeimbangkan daya tarik estetika dengan fungsi teknis. 3. Desain grafis pemasaran & periklanan Suatu perusahaan dengan suatu produk agar dikenal oleh masyarakat bergantung pada upaya pemasaran dan periklanan. Pemasaran dan periklanan bertujuan untuk membujuk setiap masyarakat mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Tentu konten visual yang menarik dan dengan ide yang cemerlang akan mempengaruhi orang dalam memutuskan untuk membeli sebuah produk. Karena orang akan selalu menginginkan konten visual yang lebih menarik, desain grafis membantu organisasi mempromosikan dan mengkomunikasikan produk mereka. 4. Publikasi Publikasi adalah bagian dalam industri desain grafis yang berkomunikasi dengan masyarakat melalui distribusi publik. Mereka sering disebut sebagai industri media cetak. Seperti buku, koran, majalah, dan katalog. Namun, baru-baru ini ada peningkatan signifikan dalam penerbitan digital. Desainer grafis yang mengkhususkan diri dalam publikasi bekerja sama dengan editor dan penerbit untuk membuat tata letak dengan tipografi yang dipilih dengan cermat dan karya seni yang menyertainya, yang meliputi fotografi, grafik dan ilustrasi. 5. Motion Grafis Secara sederhana, motion grafis adalah percabangan dari seni desain grafis yang merupakan penggabungan dari ilustrasi, tipografi, fotografi dan videografi dengan menggunakan teknik animasi bergerak. Ini dapat mencakup animasi, audio, tipografi, citra, video, dan efek lain yang digunakan dalam media online, televisi, dan film. Popularitas media telah meroket dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan peningkatan teknologi dan konten video. Contoh motion grafis adalah Iklan Logo animasi Cuplikan Presentasi Video promosi Video tutorial Situs web Aplikasi Video game Spanduk GIF 6.Desain Kemasan (packaging) Sebagian besar produk memerlukan beberapa bentuk kemasan untuk melindungi dan menyiapkannya untuk penyimpanan, distribusi, dan penjualan. Tetapi desain kemasan juga dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen, yang menjadikannya alat pemasaran yang sangat berharga. Setiap kotak, botol dan tas, setiap kaleng, wadah, atau tabung adalah kesempatan menceritakan kisah tentang suatu merek. Desainer kemasan membuat konsep, mengembangkan maket, dan membuat file siap cetak untuk suatu produk. Ini membutuhkan pengetahuan ahli tentang proses cetak dan pemahaman yang tajam tentang desain dan manufaktur industri. Karena desain kemasan menyentuh banyak disiplin, tidak jarang desainer menemukan diri mereka menciptakan aset lain untuk produk seperti fotografi, ilustrasi, dan identitas visual. 7. Grafis Lingkungan Grafis lingkungan secara visual menghubungkan orang ke tempat-tempat untuk meningkatkan pengalaman mereka secara keseluruhan dengan menciptakan suatu tempat yang lebih mudah diingat, menarik, informatif atau lebih mudah dinavigasi. Contoh desain grafis lingkungan Signage Mural dinding Pameran museum Merek kantor Navigasi transportasi umum Interior toko ritel Ruang acara dan konferensi 8. Seni dan ilustrasi untuk desain grafis Seni grafis dan ilustrasi sering terlihat sama dengan desain grafis, namun masing-masing sangat berbeda. Desainer menciptakan komposisi untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah, seniman grafis dan ilustrator membuat karya seni asli. Seni mereka mengambil sejumlah bentuk, dari seni murni hingga hiasan hingga ilustrasi mendongeng. Contoh seni dan ilustrasi untuk desain grafis : Desain kaos oblong Pola grafis untuk tekstil Grafis gerakan Gambar stok Novel grafis Video game Anda suda melihat kedelapan spesialis desain grafis yang terbagi menjadi beberapa bagian. Semoga itu dapat membantu anda menemukan pekerja desain grafis yang tepat untuk bisnis dan usaha anda.

Sabtu, 04 April 2020

Kode Etik Jurnalistik Sesi 1-3

Kemerdekaan berpendapat, berekspresi, dan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi, guna memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan bangsa, tanggung jawab sosial, keberagaman masyarakat, dan norma-norma agama. Dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya, pers menghormati hak asasi setiap orang, karena itu pers dituntut profesional dan terbuka untuk dikontrol oleh masyarakat. Untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar, wartawan Indonesia memerlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme. Atas dasar itu, wartawan Indonesia menetapkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik: Pasal 1 Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Penafsiran a. Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers. b. Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi. c. Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara. d. Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain. Pasal 2 Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik. Penafsiran Cara-cara yang profesional adalah: a. menunjukkan identitas diri kepada narasumber; b. menghormati hak privasi; c. tidak menyuap; d. menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya; e. rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang; f. menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam penyajian gambar, foto, suara; g. tidak melakukan plagiat, termasuk menyatakan hasil liputan wartawan lain sebagai karya sendiri; h. penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan publik. Pasal 3 Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah. Penafsiran a. Menguji informasi berarti melakukan check and recheck tentang kebenaran informasi itu. b. Berimbang adalah memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak secara proporsional. c. Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta. d. Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang. Pasal 4 Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul. Penafsiran a. Bohong berarti sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya oleh wartawan sebagai hal yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. b. Fitnah berarti tuduhan tanpa dasar yang dilakukan secara sengaja dengan niat buruk. c. Sadis berarti kejam dan tidak mengenal belas kasihan. d. Cabul berarti penggambaran tingkah laku secara erotis dengan foto, gambar, suara, grafis atau tulisan yang semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi. e. Dalam penyiaran gambar dan suara dari arsip, wartawan mencantumkan waktu pengambilan gambar dan suara. Pasal 5 Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan. Penafsiran a. Identitas adalah semua data dan informasi yang menyangkut diri seseorang yang memudahkan orang lain untuk melacak. b. Anak adalah seorang yang berusia kurang dari 16 tahun dan belum menikah. Pasal 6 Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap. Penafsiran a. Menyalahgunakan profesi adalah segala tindakan yang mengambil keuntungan pribadi atas informasi yang diperoleh saat bertugas sebelum informasi tersebut menjadi pengetahuan umum. b. Suap adalah segala pemberian dalam bentuk uang, benda atau fasilitas dari pihak lain yang mempengaruhi independensi. Pasal 7 Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan. Penafsiran a. Hak tolak adalak hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya. b. Embargo adalah penundaan pemuatan atau penyiaran berita sesuai dengan permintaan narasumber. c. Informasi latar belakang adalah segala informasi atau data dari narasumber yang disiarkan atau diberitakan tanpa menyebutkan narasumbernya. d. Off the record adalah segala informasi atau data dari narasumber yang tidak boleh disiarkan atau diberitakan. Pasal 8 Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani. Penafsiran a. Prasangka adalah anggapan yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui secara jelas. b. Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan. Pasal 9 Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik. Penafsiran a. Menghormati hak narasumber adalah sikap menahan diri dan berhati-hati. b. Kehidupan pribadi adalah segala segi kehidupan seseorang dan keluarganya selain yang terkait dengan kepentingan publik. Pasal 10 Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa. Penafsiran d. Segera berarti tindakan dalam waktu secepat mungkin, baik karena ada maupun tidak ada teguran dari pihak luar. e. Permintaan maaf disampaikan apabila kesalahan terkait dengan substansi pokok. Pasal 11 Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional. Penafsiran a. Hak jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya. b. Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain. c. Proporsional berarti setara dengan bagian berita yang perlu diperbaiki. Penilaian akhir atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan Dewan Pers. Sanksi atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan oleh organisasi wartawan dan atau perusahaan pers.

Baca selengkapnya di artikel "KODE ETIK JURNALISTIK",

Program Studi Ilmu Perpustakaan FISIP Uncen Gelar Seminar Internasional Bertajuk “Challenges and Developments in Library and Information Sci...