TUJUAN PEMBELAJARAN ILMU KOMUNIKASI BAGI MAHASISWA
Komunikasi sangat berperan aktif dalam kehidupan sehari-hari,begitu
pula di perpustakaan, komunikasi sangat dibutuhkan. Lewat komunikasi
manusia dapat menyampaikan keinginan cita-cita, perencanaan pada orang
lain. Makin jelas dan efektif berlangsungnya komunikasi makin banyak
pula informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu keberadaan perpustakaan
sebagai unit pengelola informasi sangat penting untuk mendukung
terjadinya komunikasi yang efektif di masyarakat.
Komunikasi
memainkan peranan yang sangat penting sebagai sarana hubungan antar-
individu dan kelompok masyarakat untuk mengembangkan saling pengertian
dan kerja sama antarmanusia yang lebih baik.
Kemajuan pada bidang
informasi dan komunikasi tidak hanya disebabkan oleh adanya
penemuan-penemuan teknologi baru, namun juga disebabkan oleh semakin
tumbuhnya kesadaran orang atau individu dan bangsa akan adanya
kesempatan dan kebutuhan sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan,
termasuk kebutuhan akan adanya informasi.
Jadi dapat dikatakan bahwa
informasi merupakan bagian dari komunikasi. Tanpa informasi proses
komunikasi tidak akan bisa berjalan dengan baik. Dengan demikian maka
kehadiran perpustakaan sebagai pengelola informasi menjadi pendukung dan
pelancar proses komunikasi. Demikian pula sebaliknya bahwa perpustakaan
sebagai organisasi membutuhkan bentuk komunikasi yang efektif dan
efisien untuk berjalannya organisasi tersebut dengan baik.
Proses Komunikasi di Perpustakaan
Dapat dipastikan bahwa di
dalam aktivitas perpustakaan mutlak harus ada proses atau kegiatan
komunikasi. Kegiatan komunikasi yang berlangsung di perpustakan dapat
dilihat dari adanya kontak dan hubungan, baik secara langsung maupun
tidak langsung, antara pustakawan dan pengguna perpustakaan, adanya
pesan yang disampaikan dan diterima, dan adanya efek yang terjadi akibat
diterimanya pesan melalui komunikasi tersebut. Aktivitas pelayanan
informasi antara pustakawan dan pemustaka adalah salah satu bentuk
kegiatan komunikasi di perpustakaan.
Etika dalam layanan perpustakaan
Dalam etika layanan perpustakaan, komunikasi memegang peranan yang
sangat penting. Hampir semua aktivitas pelayanan dan kerja di lingkungan
perpustakaan yang terjadi dalam keseharian tidak terlepas dari
interaksi / komunikasi dalam berbagai cara; baik secara verbal, tulisan,
gestural, ataupun bentuk komunikasi lainnya. Namun, ada banyak
pengertian atau pemahaman tentang komunikasi itu sendiri, sehingga perlu
adanya kesatuan persepsi.
Pelayanan perpustakaan saat ini, tidak terbatas layanan informasi yang
secara fisik ada di gedung perpustakaan. Perubahan / perkembangan
teknologi yang begitu cepat, membuat layanan perpustakaan juga
berkembang. Hal ini juga mempengaruhi interaksi / komunikasi antara
pustakawan dan penggunanya. Kita perlu mengenal sasaran / pengguna
perpustakaan; baik yang berkunjung ke perpustakaan secara langsung
maupun pengguna perpustakaan yang mengakses informasi melalui internet /
fasilitas elektronik.
Media komunikasi yang tersedia harus dikuasai; sehingga pustakawan
dapat mempromosikan informasi yang tersedia. Pustakawan perlu mengadakan
pengkajian tujuan pesan komunikasi; agar dapat memberdayakan informasi
secara lebih optimal. Setelah itu perlu menyadari peran komunikator
dalam komunikasi, sebagai daya tarik sumber dan kredibilitas sumber.
Interaksi pustakawan pada penggunanya paling kelihatan adalah dalam
pelayanan peminjaman buku. Tugas ini sangat berat dan penuh tantangan.
Berbagai jenis sifat manusia, budaya, dan latar belakang sosial bersatu,
ingin mendapatkan layanan yang terbaik dari pustakawan. Sekalipun
fasilitas yang tersedia di perpustakaan belumlah ideal, pustakawan tidak
boleh semakin merendahkan citra perpustakaan yang tidak begitu bagus.
Justru dengan interaksi yang menyentuh hati, kita dapat menciptakan
citra yang berbeda. Memang harus kerja ekstra keras, tapi itu yang harus
kita lakukan bila kita ingin dihargai.
Silahkan berkomentar di kolom komentar ya
BalasHapusNAMA : NESHA AFIFAH AUNINANDA
BalasHapusNIM : 2018031064004
ETIKA LAYANAN PERPUSTAKAAN:
etika layanan yang dapat diberikan oleh pustakawan dalam rangka realisasi layanan adalah mengucap salam,mempersilahkan pemustaka,bertanya tentang keperluan pemustaka, dan mengucap terimakasih.
1. Pustakawan menyapa setiap pengunjung yang datang keperpustkaan dan selalu tersenyum
2. pustakawan harus memiliki pribadinya menyenangkan, berpenampilan rapi, memiliki semangat bekerja sehingga pemustaka/ pengunjung yang dilayani tidak dikesankan suatu kesan yang membosankan
3. pustakawan bersikap simpatik terhadap pemustaka
4.pustakawan manawarkan bantuan dalam menggunakan bahan perpustakaan kepada pemustaka/ pengunjung, serta menunjukkan bahkan mengantarkan dimana bahan pustaka yang dicari dapat dapat ditemukan.
5. pustakawan mengetahui beberapa pemustaka/ pengunjung merasa menghadapi ” kesulitan” namun tidak pernah menunjukkan hal ini, maka dengan menunjukkan penghormatan dan pertimbangan yang sama terhadap semua pemustaka/ pengunjung (orang rewel atau orang punya kelainan emosi, harus ditangani secara berhati-hati dengan tenang, konsisten dan bijaksana.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusETIKA LAYANAN PERPUSTAKAAN
BalasHapusMemuaskan pelanggan (customer) dengan cara:
1) Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dibicarakan oleh pelanggan (tamu, pemustaka, sales, vendor dll). Dalam hal ini, petugas perpustakaan atau pustakawan hendaknya memerhatikan sikap tubuh dan bertindak tenang serta rileks
2) Menatap wajah pelanggan saat berbicara dengan tatapan yang teduh dan sambil tersenyum
3) Memperhatikan ekspresi wajah dengan selalu tersenyum
4) Menanggapi pembicaraan tamu apabila mengharapkan tanggapan
5) Memperhatikan nada bicara secara wajar. Tidak perlu rendah diri yang berarti kurang percaya diri atau tidak terlalu tinggi (emosional), merasa kesal, atau marah-marah, acuh, dll)
6) Mengutamakan layanan pada tamu daripada melakukan pekerjaan lain.Jangan sampai melayani tamu sambil main HP. Bila terpaksa menerima tilpon harus minta ijin dulu pada tamu atau orang yang sedang dilayani.
7) Berusaha memahami gelagat para tamu, misalnya gelisah, berkenan, pasif, positif, dan lainnya
b. Meningkatkan harga diri pelanggan (customer) dengan cara:
1) Segera menyambut pelanggan dan berusaha jangan sampai pelanggan itu menunggu terlalu lama
2) Menyebut nama pelanggan sesering mungkin dalam pembicaraan
3) Tidak menggerutu atas kehadiran pelanggan siapapun mereka
4) Berusaha memuji pelanggan
c. Membina hubungan dengan pelanggan (customer) dengan cara:
1) Mendengarkan perkataan pelanggan sampai selesai. Hendaknya diusahakan tidak memotong pembicaraan
2) Berusaha menunjukkan simpati dan berusaha untuk berbicara dengan penuh perasaan
3) Memberi kesempatan pada pelanggan untuk menanggapi dan sedapat mungkin mencari solusi
d. Memberikan penjelasan dan keterangan secukupnya dengan cara
1) Menjelaskan kebijakan secukupmya sampai pelanggan memahaminya
2) Memberi penjelasan secara baik dan benar
3) Menanyakan keinginan pelanggan
4) Mencoba mengklarifikasi keinginan pelanggan dan menarik inti persoalan
e. Mengalihkan layanan kepada orang lain bila ternyata tidak mampu
Apabila apa yang diinginkan pelanggan itu tidak dapat dipenuhi karena satu dan lain hal, maka harus diusahakan untuk dialihkan ke orang atau lembaga lain. Dengan demikian, mereka bisa memahami bahwa layanan perpustakaan itu professional. Layanan yang baik akan ikut menaikkan citra perpustakaan.
Nama : Mesak Oktovianus Demetouw
Nim : 20180311064002
Angkatan 18
Nama:Anggie Tamala Soraya Putri Atama
BalasHapusNim :20180311064003
Etika Layanan Perpustakaan:
Etika layanan perpustakaan diperlukan langsung jika semua kegiatan yang dilakukan di perpustakaan antara pustakawan berhubungan langsung kepada pemustaka baik secara langsung maupun tidak, etika tersebut ialah:
1.Mengucapkan Salam. Mengucapkan salam ketika bertemu dengan pemustaka, seperti ”Assalamu’alaikum”, ”Selamat Pagi”, ”Selamat Sore”. Salam ini diucapakan dengan ramah, senyum, dan dengan tulus.
2.Mempersilahkan Pemustaka, setelah mengucapkan salam, segera mempersilahkan pemustaka untuk masuk atau duduk dengan sopan.
3.Bertanya tentang keperluan pemustaka, Setelah dipersilahkan duduk, barulah pustakawan bertanya tentang keperluan pemustaka secara ramah, sopan, dan lemah lembut misalnya, ”Ada yang bisa saya bantu, Bapak/Ibu/Saudara”
4.Mengucapkan terima kasih, ucapkan kata terima kasih apabila pemustaka memberikan kritikan dan saran-saran untuk perpustakaan. Hal yang sama juga dilakukan jika pemustaka telah melakukan proses layanan, atau telah menggunakan layanan di perpustakaan.
Nama : Rizkiatun Nisa Munawaroh
BalasHapusNim : 2019031064016
Semester : 5 (Lima)
Sebagai calon pustakawan atau pustakawan hendaknya mengetahui tata cara atau etika dalam pemberian layanan di perpustakaan. Secara umum, layanan yang ada di perpustakaan atau sering juga disebut bagian/unit pelayanan umum meliputi:
• Layanan Sirkulasi yaitu layanan yang berhubungan dengan proses peminjaman, pengembalian atau perpanjangan koleksi yang dilakukan pustakawan untuk pemustaka (user) agar koleksi dapat dibaca di luar perpustakaan atau di rumah.
• Layanan Terbitan Berseri yaitu layanan yang berhubungan dengan koleksi terbitan berseri (tercetak) baik berupa majalah/jurnal dan sejenisnya atau koleksi surat kabar agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pemustaka.
• Layanan Referensi yaitu layanan yang diberikan kepada pemustaka yang memiliki fungsi merujuk atau menunjuk/mengarahkan pemustaka agar mendapatkan informasi sesuai dengan permasalahan atau pertanyaannya terhadap suatu informasi.
• Layanan Karya Ilmiah atau sering disebut layanan koleksi khusus yaitu layanan yang disiapkan untuk pemustaka yang berhubungan dengan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian).
• Layanan cadangan atau layanan deposit adalah layanan yang disiapkan untuk pemustaka agar koleksi yang dicari dapat diketahui. Layanan cadangan ini merupakan layanan yang menyiapkan satu judul buku sebagai kontrol (deposit) agar koleksi tetap terjaga dengan baik.
• Bagian layanan lain yang dimiliki oleh perpustakaan dan memenuhi persyaratan misalnya, pustakawan dan pemustaka bisa berkomunikasi dengan baik sehingga hasil akhirnya adalah kepuasan pemustaka.
Nama: Tila Rosalinda Wayeni
BalasHapusNim : 2019031064001
Semester : V (Lima)
Tugas
1. Etika Layanan Perpustakaan
Sebagai seorang pustakawan yang bekerja di perpustakaan hendaknya memiliki komunikasih yang baik agar saling berinteraksi satu sama lain antara pustakawan dan pemustaka, untuk itu sangat penting sekali bagi seorang pustakawan agar mengetahui etika layanan diperpustakaan baik secara langsung maupun tidak langsung
1. Mengucapkan salam kepada pemustaka/pengunjung yang datang ke perpustakaan, menyapa semua pemustaka dengan tetap tersenyum.
2. Mempersilahkan pemustaka/pengunjung perpustakaan agar dapat mengisi daftar hadir, dan mempersilahkan mereka masuk lalu pustakawan dapat bertanya keperluan dari pemustaka dengan tetap ramah dan sopan agar tidak ada kesan yang dapat membosankan pemustaka/pengunjung
3. Pustakawan harus berpakaian yang sopan, dan berperilaku baik kepada semua pemustaka/pengunjung yang datang di perpustakaan
4. Pustakawan juga harus propesional dalam memberikan layanan sirkulasi yang ada di perpustakan dengan baik kepada pemustaka/pengunjung agar mereka dapat mengerti layanan sirkulasi yang ada di perpustakaan.
5. Selalu berterima kasih kepada pemustaka/pengunjung yang telah berkunjung ke perpustakaan.
Etika Layanan Perpustakaan!
BalasHapusPengertian Kata Etik berasal dari kata etika yang berarti :
a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral ( akhlak )
b. Kumpulan asas dan nilai yang berkenaan dangan akhlak
Pengertian kode etik : norma dan asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan ukuran tingkah laku.
Kode etik pustakawan: norma dan asas tingkah laku yang dirumuskan secara tertulis dan dianggap sebagai pedoman aturan dan tata krama bekerja secara profesional oleh para pustakawan / pengelola perpustakaan.
Lasa (2009:174) menyatakan bahwa kode etik pustakawan adalah norma atau aturan yang harus dipatuhi pustakawan untuk menjaga kehormatan, martabat, citra, dan profesionalisme. Tujuan kode etik pustakawan sangat berperan penting dalam membangun perkembangan dan membina karakter pustakawan tersebut.
Etika Layanan Perpustakaan!
BalasHapusPengertian Kata Etik berasal dari kata etika yang berarti :
a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral ( akhlak )
b. Kumpulan asas dan nilai yang berkenaan dangan akhlak
Pengertian kode etik : norma dan asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan ukuran tingkah laku.
Kode etik pustakawan: norma dan asas tingkah laku yang dirumuskan secara tertulis dan dianggap sebagai pedoman aturan dan tata krama bekerja secara profesional oleh para pustakawan / pengelola perpustakaan.
Lasa (2009:174) menyatakan bahwa kode etik pustakawan adalah norma atau aturan yang harus dipatuhi pustakawan untuk menjaga kehormatan, martabat, citra, dan profesionalisme. Tujuan kode etik pustakawan sangat berperan penting dalam membangun perkembangan dan membina karakter pustakawan tersebut.
Nama : DIANA KLEMEN
Nim :20180311064008
Smstr :7
Nama : Ayu Nursandi Putri Febrianti
BalasHapusNIM : 2019031064003
Angkatan : 19
Semester : 5 ( Lima )
Etika Layanan Perpustakaan
Etika adalah aturan mengenai sikap atau prilaku di lingkungan kita sesuai dengan adat kebiasaan ditempat itu. Termasuk sopan santun dalam bersikap atau berbicara. Etika juga digambarkan oleh baik atau buruknya sikap dan prilaku seseorang yang diimplementasikan pada kehidupan sehari hari. Perlu kualitas SDM pustakawan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu perpustakaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Pustakawan haruslah memiliki kemampuan melayani pemustaka secara tepat dan cepat, disamping itu pustakwan juga harus memilki kemampuan dalam berkomunikasi, sopan santun, ramah dan bertanggung jawab penuh terhadap pemustaka, serta memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik dala mmemahami kebutuhan pemustaka. Senyum, Salam dan Sapa sepertinya menjadi slogan yang tepat bagi pustakawan dalam memberikan layanan kepada pemustaka. Mulai dari pemustaka melangkahkan kakinya masuk ke dalam perpustakaan hendaklah mereka disambut dengan senyuman sambil tersenyum, lalu menyapa mereka dengan menanyakan apa yang mereka butuhkan. Dalam memberikan layanan hendaknya haruslah mengutamakan etika, karena pada dasarnya manusia itu memiliki sisi negatif, yang kadang berkembang dengan sendirinya karena dipengaruhi lingkungan sekitar, sehingga ditakutkan nantinya sisi negatif ini akan berkembang menciptakan
hal-hal yang tidak etis saat memberikan layanan, karena pada dasarnya prilaku negatif merupakan tanda bahaya dalam melakukan pelayanan, sehingga harus diantisipasi dalam rangka untuk memberikan layanan terbaik bagi pemustaka. Jika pustakawan mengabaikan atau membiarkan prilaku negatif ini dikhawatirkan akan merusak kualitas layanan prima yang sudah di tetapkan menurut SOP perpustakaan.
Nama : Gloria Dolfina Silubun
BalasHapusNIM : 2019031064008
Semester : V ( Lima )
Etika layanan perpustakaan :
Pemberian layanan yang baik/prima harus diterapkan oleh pustakawan yang bertugas dalam layanan perpustakaan. Ciri-ciri pelayanan yang baik/prima akan dapat memberikan kepuasan kepada pemustaka, yaitu:
Tersedianya pustakawan yang menguasai etika layanan. Kenyaman pemustaka sangat tergantung dari pustakawan yang melayaninya, harus ramah, sopan, cepat tanggap, rapi, cepat, dan cekatan.
Tersedianya sarana dan prasarana. Pada dasarnya pemustaka ingin dilayani secara prima. Untuk melayani pemustaka, salah satu hal yang paling penting diperhatikan adalah sarana dan prasarana yang mendukung keberhasilan layanan perpustakaan. Peralatan dan fasilitas selama proses layanan perpustakaan misalnya, ruang tunggu yang dilengkapi dengan fasilitas sehingga membuat pemustaka nyaman atau betah dalam perpustakaan, atau selama proses layanan perpustakaan berlangsung.
Bertanggung jawab dalam menjalankan kegiatan layanan di Perpustakaan. Bertanggung jawab dalam menjalankan layanan artinya dalam menjalankan kegiatan layanan di Perpustakaan, pustakawan harus mampu melayani dari awal sampai tuntas atau selesai. Perlunya pustakawan bertanggung jawab dalam menjalankan kegiatan layanan tersebut, karena pemustaka yang tidak puas akan selalu membicarakan hal-hal negatif tentang perpustakaan. Ini tantangan bagi pustakawan.
Mampu melayani secara cepat dan tepat. Mampu melayani secara cepat dan tepat artinya dalam melayani pemustaka diharapkan pustakawan harus melakukannya sesuai prosedur. Melayani secara cepat artinya melayani dalam batasan waktu yang normal.
Mampu berkomunikasi. Mampu berkomunikasi artinya pustakawan harus mampu berbicara kepada setiap pemustaka. Selain itu, pustakawan harus dapat berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Jangan menggunakan istilah yang sulit dimengerti.
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik. Untuk menjadi pustakawan yang khusus menangani layanan di Perpustakaan, pustakawan harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang baik. Pustakawan yang bertugas pada bagian layanan selalu berhubungan dengan pemustaka karena itu, pustakawan pada bagian layanan perlu dididik khusus mengenai kemampuan dan pengetahuan untuk menghadapi pemustaka atau kemampuan menguasai etika layanan dengan sebaik-baiknya.
Secara umum, etika layanan yang dapat diberikan oleh pustakawan dalam rangka realisasi layanan adalah sebagai berikut:
Mengucapkan Salam. Mengucapkan salam ketika bertemu dengan pemustaka, seperti ”Assalamu’alaikum”, ”Selamat Pagi”, ”Selamat Sore”, atau sesuai keperluan. Salam ini diucapakan dengan ramah, senyum, dan dengan tulus.
Mempersilahkan Pemustaka. Setelah mengucapkan salam, segera mempersilahkan pemustaka untuk masuk atau duduk dengan sopan. Mempersilahkan pemustaka untuk masuk atau duduk juga harus dilakukan dengan ramah.
Bertanya tentang keperluan pemustaka. Setelah dipersilahkan duduk, barulah pustakawan bertanya tentang keperluan pemustaka secara ramah, sopan, dan lemah lembut misalnya, ”Ada yang bisa saya bantu, Bapak/Ibu/Saudara”
Mengucapkan terima kasih. Ucapkan kata terima kasih apabila pemustaka memberikan kritikan dan saran-saran untuk perpustakaan. Hal yang sama juga dilakukan jika pemustaka telah melakukan proses layanan, atau telah menggunakan layanan di perpustakaan.
Etika layanan perpustakaan diperlukan ketika layanan atau semua kegiatan di perpustakaan yang dilakukan oleh pustakawan berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemustaka.
Nama : Elfasius Boli Geroda
BalasHapusNim: 20180311064009
Semester: 7 (Tujuh)
2. ETIKA LAYANAN PERPUSTAKAAN
Dalam etika layanan perpustakaan, komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Hampir semua aktivitas pelayanan dan kerja di lingkungan perpustakaan yang terjadi dalam keseharian tidak terlepas dari interaksi / komunikasi dalam berbagai cara; baik secara verbal, tulisan, gestural, ataupun bentuk komunikasi lainnya. Namun, ada banyak pengertian atau pemahaman tentang komunikasi itu sendiri, sehingga perlu adanya kesatuan persepsi.
Pelayanan perpustakaan saat ini, tidak terbatas layanan informasi yang secara fisik ada di gedung perpustakaan. Perubahan / perkembangan teknologi yang begitu cepat, membuat layanan perpustakaan juga berkembang. Hal ini juga mempengaruhi interaksi / komunikasi antara pustakawan dan penggunanya. Kita perlu mengenal sasaran / pengguna perpustakaan; baik yang berkunjung ke perpustakaan secara langsung maupun pengguna perpustakaan yang mengakses informasi melalui internet / fasilitas elektronik.
Media komunikasi yang tersedia harus dikuasai; sehingga pustakawan dapat mempromosikan informasi yang tersedia. Pustakawan perlu mengadakan pengkajian tujuan pesan komunikasi; agar dapat memberdayakan informasi secara lebih optimal. Setelah itu perlu menyadari peran komunikator dalam komunikasi, sebagai daya tarik sumber dan kredibilitas sumber. Interaksi pustakawan pada penggunanya paling kelihatan adalah dalam pelayanan peminjaman buku. Tugas ini sangat berat dan penuh tantangan. Berbagai jenis sifat manusia, budaya, dan latar belakang sosial bersatu, ingin mendapatkan layanan yang terbaik dari pustakawan. Sekalipun fasilitas yang tersedia di perpustakaan belumlah ideal, pustakawan tidak boleh semakin merendahkan citra perpustakaan yang tidak begitu bagus. Justru dengan interaksi yang menyentuh hati, kita dapat menciptakan citra yang berbeda. Memang harus kerja ekstra keras, tapi itu yang harus kita lakukan bila kita ingin dihargai.
3. CONTOH PELAYANAN PUSTAKAWAN YANG BAIK
Profesi sebagai seorang pustakawan harus aktif kreatif melakukan pengembangan diri dalam rangka penyelenggaraan perpustakaan yang berorientasi pada kepuasan pemakai informasi. Peran dan tanggungjawab seorang pustakawan menjadi tolok ukur kepuasan pemakai. Peran pustakawan dituntut untuk mendengarkan dan menerima ‘suara-suara’ pelanggan dengan lapang dada demi kemajuan dan peningkatan pelayanan. Pesatnya peredaran informasi membuat profesi pustakawan harus mau bekerjasama dalam tim kerja dengan profesi bidang lain.
Beberapa ketrampilan yang harus dimiliki seseorang yang berprofesi sebagai pustakawan sebagai berikut :
• Pustakawan hendaknya cepat berubah menyesuaikan keadaan yang menantang.
• Pustakawan adalah mitra intelektual yang memberikan jasanya kepada pemakai. Jadi seorang pustakawan harus ahli dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan pemakai.
• Seorang pustakawan harus selalu berpikir positif.
• Pustakawan tidak hanya ahli dalam mengkatalog, mengindeks, mengklasifikasi koleksi, akan tetapi harus mempunyai nilai tambah, karena informasi terus berkembang.
• Pustakawan sudah waktunya untuk berpikir kewirausahaan. Bagaimana mengemas informasi agar laku dijual tapi layak pakai.
• Ledakan informasi yang pesat membuat pustakawan tidak lagi bekerja hanya antar sesama pustakawan, akan tetapi dituntut untuk bekrjasama dengan bidang profesi lain dengan tim kerja yang solid dalam mengelola informasi (Profesionalisme Pustakawan di Era Global, 2001).
Nama:ESAU D Y. SUENI
BalasHapusNim :20180311064019
Angkatan:2018
Semester:VII(tuju)
*Etika layanan perpustakaan yang baik:
Sebagai calon pustakawan atau pustakawan hendaknya mengetahui tata cara atau etika dalam pemberian layanan di perpustakaan. Secara umum, layanan yang ada di perpustakaan atau sering juga disebut bagian/unit pelayanan umum meliputi:
Layanan Sirkulasi yaitu layanan yang berhubungan dengan proses peminjaman, pengembalian atau perpanjangan koleksi yang dilakukan pustakawan untuk pemustaka (user) agar koleksi dapat dibaca di luar perpustakaan atau di rumah.
Layanan Terbitan Berseri yaitu layanan yang berhubungan dengan koleksi terbitan berseri (tercetak) baik berupa majalah/jurnal dan sejenisnya atau koleksi surat kabar agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pemustaka.
Layanan Referensi yaitu layanan yang diberikan kepada pemustaka yang memiliki fungsi merujuk atau menunjuk/mengarahkan pemustaka agar mendapatkan informasi sesuai dengan permasalahan atau pertanyaannya terhadap suatu informasi.
Layanan Karya Ilmiah atau sering disebut layanan koleksi khusus yaitu layanan yang disiapkan untuk pemustaka yang berhubungan dengan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian).
Layanan cadangan atau layanan deposit adalah layanan yang disiapkan untuk pemustaka agar koleksi yang dicari dapat diketahui. Layanan cadangan ini merupakan layanan yang menyiapkan satu judul buku sebagai kontrol (deposit) agar koleksi tetap terjaga dengan baik.
Bagian layanan lain yang dimiliki oleh perpustakaan dan memenuhi persyaratan misalnya, pustakawan dan pemustaka bisa berkomunikasi dengan baik sehingga hasil akhirnya adalah kepuasan pemustaka.
Pada dasarnya, tujuan komunikasi adalah untuk memberikan pengetahuan atau informasi kepada orang lain sehingga dapat memengaruhi pemikiran, mengubah sikap, dan mendorong orang lain untuk melakukan hal tertentu.
BalasHapusTujuan komunikasi ini tentunya sangat penting dalam proses sosialisasi antar manusia. Berikut beberapa tujuan komunikasi:
1. Agar Komunikator Dimengerti Komunikan
Tujuan komunikasi yang pertama adalah untuk memastikan informasi atau pesan dari komunikator dapat dimengerti oleh orang lain (komunikan). Karena itu komunikator harus menyampaikan pesan utama sejelas mungkin kepada komunikan.
2. Agar Dapat Mengenal Orang Lain
Tujuan komunikasi selanjutnya adalah agar dapat mengenal orang lain. Dengan adanya interaksi dan komunikasi maka setiap orang dapat saling mengenali dan memahami satu sama lain. Kemampuan mendengar/ membaca/ mengartikan pesan orang lain dengan baik merupakan hal penting dalam aktivitas komunikasi.
3. Agar Pendapat Diterima oleh Orang Lain
Nama simei sofi arwam
Nim 20180311064020
Angkatan 2018
Semester 7
Pertanyang apa tujuan komunikasi bagi mahasiswa.
Tujuan komunikasi juga dimaksudkan agar pendapat kamu diterima oleh orang lain. Komunikasi secara persuasif sering kali dilakukan untuk menyampaikan gagasan atau ide seseorang pada orang lain. Tujuannya adalah agar ide dan gagasan tersebut diterima.
Baik terima kasih untuk tanggapannya. jangan lupa untuk mempelajari materi dan menambah dari referensi lain yang sesuai ya.
BalasHapusNama : Hengki Simon Woisiri
BalasHapusNim : 20180311064010
Semester: 7(tuju)
Angkatan: 2018
*ETIKA LAYANAN PERPUSTAKAAN YG BAIK:
merupakan penilaian kelakuan manusia ditinjau dari segi kesusilaan.Di sini, suatu perilaku dilihat dari segi baik buruknya, dan pantas tidaknya untuk dilakukan.Menurut paham instuisionisme bahwa kemampuan untuk membedakan baik buruk perilaku itu memang sudah pembawaan. Sedangkan paham emirisme mengajarkan bahwa segala pengetahuan itu berasal dari pengalaman manusia. Kemudian paham instrumentalisme menyatakan bahwa susila tidaknya suatu tindakan itu tergantung diri pribadi dan pengalamannya.
Oleh karena itu, masalah etika adalah menyangkut apakah suatu perbuatan itu pantas dilakukan atau tidak meskipun tidak ada orang yang melihatnya. Misalnya ada atasan memarahi anak buah di depan umum, atau masuk rumah orang lain tanpa minta ijin dulu. Perbuatan seperti ini jelas tidak etis.Dengan demikian, ranah etika bukanlah ranah hukum, tetapi lebih pada masalah moral.