Selasa, 16 Februari 2021

 KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

PERTEMUA 1-2 

Rostini Anwar., M.I.Kom

 

 Pengertian

Komunikasi antar pribadi dinilai sangat efektif untuk merubah perilaku orang lain, bila terdapat persamaan mengenai makna yang dibincangkan. Tanda khusus yang ada di komunikasi antar pribadi ini terletak pada arus balik langsung. Arus balik tersebut memiliki daya tangkap yang mudah untuk komunikator baik ecara verbal dalam bentuk kata maupun non verbal dalam bentuk bahasa tubuh seperti anggukan, senyuman, mengernyitkan dahi dan lain sebagainya.

Selama proses komunikasi antar pribadi berlangsung sangat penting terjadinya interaksi berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau individu dengan antar individu supaya terjadi umpan balik dan tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam berkomunikasi.

 

Pengertian Menurut Para Ahli

Menurut Joseph A.Devito dalam buku The Interpersonal Communication Book (Devito, 1989:4), komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua individu atau antar individu dalam kelompok dengan beberapa efek dan umpan balik seketika. Sedangkan menurut Evert M Rogers dalam Depari, komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut, dengan interaksi tatap muka antara beberapa orang pribadi.

Lain halnya dengan Dean Barnulus (Liliweri, 1991:12) yang mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi, dihubungkan dengan pertemuan antara dua individu, tiga individu ataupun lebih yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur. Begitu pula Onong U.Effendy (Effendy,1993:61), mengutarakan komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang dimana kontak langsung terjadi dalam bentuk percakapan, bisa langsung berhadapan muka (face to face) atau bisa melalui media seperti telepon. Ciri khas komunikasi antar pribadi yakni dua arah atau timbal balik. 

 

Teori Komunikasi Antar Pribadi

Adapun teori – teori yang termasuk dalam teori komunikasi antar pribadi, yaitu 

 

A. Aprehensi Komunikasi

Aprehensi komunikasi adalah salah satu kondisi kognitif . Kondisi dimana seseorang mengetahui dengan sadar bahwa dirinya memiliki rasa khawatir dan ketakutan selama terjadinya komunikasi. Sehingga menjadikan ia orang yang mati rasa karena tidak memiliki pikiran dan perasan apapun. Bahkan hingga tidak memahami sebab akibat sosial.

Pendapat lain mengatakan, aprehensi komunikasi dapat terjadi apabila individu menganggap bahwa pengalaman komunikasi miliknya sebagai suatu hal yang tidak menyenangkan. Sehingga ia merasa takut untuk berkomunikasi kembali. Penyebab aprehensi komunikasi dikemlompokkan dalam 3 kategori :

  1. Aktifitas yang berlebihan – Secara psikologis menunjukkan sikap kita sudah terlalu aktif bahkan sebelum kegiatan dilakukan
  2. Proses kognitif tidak tepat – Ditunjukkan dengan rasa tidak nyaman dalam menghadapi komunikasi
  3. Keterampilan dalam komunikasi tidak memadai – Ini menunjukkan jika kita tidak tahu cara berkomunikasi secara efektif .


Kemudian ada beberapa teori lain terkait dengan komunikasi antar pribadi, antara lain:

B. Self-Disclosure

Self disclosure adalah bagian dari kajian komunikasi perspektif internasional. Fokus utama dalam tindak komunikasi adalah aspek interaksi yang melibatkan indikator sebagai individu sosial. Ini digunakan juga untuk mengembangkan potensi kemanusiaan melalui interaksi sosial (Fister, 1986:243).

Kemudian, pada self-disclosure, komunikasi yang terjadi ketika individu berani membuka diri dan menyatakan informasi tentang dirinya. Informasi yang diungkapkan adalah informasi mendalam (rahasia).

 

C. Penilaian Sosial

Orang biasa melakukan dua hal dalam menerima pesan, yakni mengkontraskan dan mengasimilasikan. Kontras adalah distorsi perseptual yang mengantarkan pada polarisasi ide. Sebagai contoh, mengontraskan pandangan kopi itu bermanfaat bagi kesehatan juga kopi itu merugikan kesehatan.

Sedangkan, asimilasi menunjukan kekeliruan dalam melakukan penilaian yang bertentangan. Selain itu terdapat tiga hal dalam Teori Penilaian Sosial yang berpengaruh pada komunikasi antar pribadi, antara lain :

  • Pembicaraan yang memiliki kredibilitas tinggi. Hal ini mampu melancarkan penyampaian pesan secara jelas tanpa menimbulkan kesalah pahaman pada lawan bicara.
  • Ambiguitas seringkali dinilai lebih baik dibanding dengan kejelasan. Contohnya saat pesan yang akan disampaikan di dalam dunia periklanan.
  • Adanya Individu yang bersifat dogmatis dalam menghadapi permasalahan.

 

D. Penetrasi Sosial

Teori yang menyatakan kedekatan antar pribadi itu berlangsung secara bertahap (gradual). Kemudian dilakukan berurutan dimulai dari tahap biasa hingga tahap intim. Ini merupakan fungsi dari dampak saat ini dan masa depan.

 

E. Pengurangan Ketidak Pastian

Teori ini menjelaskan bagaimana manusia menggali pengetahuan tentang lawan bicaranya. Ini bertujuan sebagai cara untuk mengurangi ketidak pastian dalam komunikasi. Sehingga mampu menimbulkan perasaan tenang dan nyaman selama berkomunikasi. Namun, jika tidak mengetahui latar belakang lawan bicaranya seperti orang asing, tentu menimbulkan perasaan tidak tenang, takut salah bicara dan tidak nyaman dalam berkomunikasi.

 

F. Dialetika Relasional

Teori ini menganggap bila orang – orang yang menjalin relasi dan komunikasi antar pribadi, didalam batin mereka terjadi tarikan konflik. Kemudian, tarikan konflik tersebut menyebabkan relasi selalu berada dalam kondisi cair. Lalu situasi tersebut dikenal sebagai ketegangan dialektis, dimana kita serasa terayun antara harmonis dan konflik.

 

Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi

Judy C. Pearson (1983) menyebutkan enam karakteristik komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut :

1.Komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (self)

Dalam berkomunikasi, terdapat berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman. Semua hal tersebut dihasilkan dari dalam diri individu. Oleh karena itu, artinya komunikasi antar pribadi dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita. 

2..  Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi

komunikasi antarpribadi dimaksudkan tidak hanya berkaitan dengan isi pesanyang menjadi media tukar, tetapi juga melibatkan siapa yang menjadi komunikan serta bagaimana hubungan kita dengan komunikan tersebut.

3.Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi

Kedekatan saat berkomunikasi diperlukan baik untuk sang komunikator, maupun juga komunikan. Oleh karena itu, jarak menjadi sangat penting untuk menilai keberhasilan suatu komunikai agar mencapai komunikasi yang efektif.

4.Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional

Transaksional yang menjadi sifat komunikasi antar pribadi mengacu pada tindakan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Mereka secara serempak menyampaikan dan menerima pesan.

5.Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan lainnya.

Dalam sebuah komunikasi antar pribadi, perlu adanya timbal balik yang berkaitan mengenai topik yang dibicarakan. Apalagi topik berbeda, akan terjadi kesenjangan dalam berkomunikasi dan menimbulkan keheningan serta salah pemahaman antara komunikator dan komunikan. Oleh karena itu, peran pesan menjadi sangat penting.

6.Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang.

Proses penyampaian pesan yang terjadi saat komunikasi antar pribadi berlangsung tidak dapat diubah atau diulang kembali. Apa yang telah disampaikan dan dipahami oleh kedua belah pihak akan memberi stimulasi berbeda – beda. Sehingga, perlu diperhatikan saat penyampaian pesan agar tercipta komunikasi yang kondusif.

 

Ciri – Ciri Komunikasi Antar Pribadi

Menurut beberapa ahli dalam bidang studi ilmu komunikasi , ciri-ciri komunikasi antar pribadi yaitu:

Kumar (Wiryanto, 2005: 36) dan De vito (Sugiyo, 2005: 4)

  • Keterbukaan (openness), sikap menanggapi informasi dengan hati yang gembira saat berinteraksi dalam hubungan antar pribadi.
  • Empati (empathy), Situasi dimana komunikan turut merasakan apa yang dirasa oleh orang lain.
  • Dukungan (supportiveness), situasi terbuka untuk mendukung komunikasi yang efektif.
  • Rasa positif (positivenes), perasaan positif dalam diri turut mendorong orang lain untuk aktif berpartisipasi dan menciptakan suasana komunikasi yang kondusif.
  • Kesetaraan (equality), pengakuan tersembunyi dalam diri kedua belah pihak untuk saling menghargai.

 

 

 


6 komentar:

  1. Terima kasih untuk materinya ibu 🙏

    BalasHapus
  2. Nama : Kerenhapukh G Marini
    NPM : 19 821 003

    yang dapat saya ambil yaitu, komunikasi antar pribadi adalah proses komunikasi yang dilakukan antar individu dan juga berkelompok yang juga sangat efektif untuk merubah perilaku orang lain.

    BalasHapus
  3. Nama : Tila Rosalinda Wayeni
    Nim : 2019031064001
    Ket : Hadir

    BalasHapus
  4. Nama : Ayu Nursandi Putri Febrianti
    NIM : 2019031064003
    Ket : Hadir
    Terima kasih atas materinya, Ibu🙏

    BalasHapus
  5. Nama : Gloria Dolfina Silubun
    NIM : 2019031064008
    jurusan : Ilmu perpustakaan
    Hadir
    Trimakasih ibu atas meterinya🙏🏼

    BalasHapus
  6. Nama : Rizkiatun Nisa Munawaroh
    Nim : 2019031064016
    Ket : Hadir

    Terima kasih atas materinya ibu🙏

    BalasHapus

Program Studi Ilmu Perpustakaan FISIP Uncen Gelar Seminar Internasional Bertajuk “Challenges and Developments in Library and Information Sci...