KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
PERTEMUA 1-2
Rostini Anwar., M.I.Kom
Pengertian
Komunikasi antar pribadi dinilai sangat efektif
untuk merubah perilaku orang lain, bila terdapat persamaan mengenai
makna yang dibincangkan. Tanda khusus yang ada di komunikasi antar
pribadi ini terletak pada arus balik langsung. Arus balik tersebut
memiliki daya tangkap yang mudah untuk komunikator baik ecara verbal
dalam bentuk kata maupun non verbal dalam bentuk bahasa tubuh seperti
anggukan, senyuman, mengernyitkan dahi dan lain sebagainya.
Selama
proses komunikasi antar pribadi berlangsung sangat penting terjadinya
interaksi berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu
atau individu dengan antar individu supaya terjadi umpan balik dan
tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam berkomunikasi.
Pengertian Menurut Para Ahli
Menurut Joseph A.Devito dalam buku The Interpersonal Communication Book (Devito, 1989:4),
komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan
antara dua individu atau antar individu dalam kelompok dengan beberapa
efek dan umpan balik seketika. Sedangkan menurut Evert M Rogers dalam
Depari, komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke
mulut, dengan interaksi tatap muka antara beberapa orang pribadi.
Lain halnya dengan Dean Barnulus (Liliweri, 1991:12) yang
mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi, dihubungkan dengan
pertemuan antara dua individu, tiga individu ataupun lebih yang terjadi
secara spontan dan tidak berstruktur. Begitu pula Onong U.Effendy (Effendy,1993:61), mengutarakan
komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang dimana
kontak langsung terjadi dalam bentuk percakapan, bisa langsung
berhadapan muka (face to face) atau bisa melalui media seperti telepon.
Ciri khas komunikasi antar pribadi yakni dua arah atau timbal balik.
Teori Komunikasi Antar Pribadi
Adapun teori – teori yang termasuk dalam teori komunikasi antar pribadi, yaitu
A. Aprehensi Komunikasi
Aprehensi komunikasi
adalah salah satu kondisi kognitif . Kondisi dimana seseorang mengetahui
dengan sadar bahwa dirinya memiliki rasa khawatir dan ketakutan selama
terjadinya komunikasi. Sehingga menjadikan ia orang yang mati rasa
karena tidak memiliki pikiran dan perasan apapun. Bahkan hingga tidak
memahami sebab akibat sosial.
Pendapat lain mengatakan, aprehensi komunikasi dapat terjadi
apabila individu menganggap bahwa pengalaman komunikasi miliknya sebagai
suatu hal yang tidak menyenangkan. Sehingga ia merasa takut untuk
berkomunikasi kembali. Penyebab aprehensi komunikasi dikemlompokkan
dalam 3 kategori :
- Aktifitas yang berlebihan – Secara psikologis menunjukkan sikap kita sudah terlalu aktif bahkan sebelum kegiatan dilakukan
- Proses kognitif tidak tepat – Ditunjukkan dengan rasa tidak nyaman dalam menghadapi komunikasi
- Keterampilan dalam komunikasi tidak memadai – Ini menunjukkan jika kita tidak tahu cara berkomunikasi secara efektif .
Kemudian ada beberapa teori lain terkait dengan komunikasi antar pribadi, antara lain:
B. Self-Disclosure
Self
disclosure adalah bagian dari kajian komunikasi perspektif
internasional. Fokus utama dalam tindak komunikasi adalah aspek
interaksi yang melibatkan indikator sebagai individu sosial. Ini
digunakan juga untuk mengembangkan potensi kemanusiaan melalui interaksi
sosial (Fister, 1986:243).
Kemudian, pada self-disclosure,
komunikasi yang terjadi ketika individu berani membuka diri dan
menyatakan informasi tentang dirinya. Informasi yang diungkapkan adalah
informasi mendalam (rahasia).
C. Penilaian Sosial
Orang biasa melakukan dua
hal dalam menerima pesan, yakni mengkontraskan dan mengasimilasikan.
Kontras adalah distorsi perseptual yang mengantarkan pada polarisasi
ide. Sebagai contoh, mengontraskan pandangan kopi itu bermanfaat bagi
kesehatan juga kopi itu merugikan kesehatan.
Sedangkan, asimilasi
menunjukan kekeliruan dalam melakukan penilaian yang bertentangan.
Selain itu terdapat tiga hal dalam Teori Penilaian Sosial yang
berpengaruh pada komunikasi antar pribadi, antara lain :
- Pembicaraan
yang memiliki kredibilitas tinggi. Hal ini mampu melancarkan
penyampaian pesan secara jelas tanpa menimbulkan kesalah pahaman pada
lawan bicara.
- Ambiguitas seringkali dinilai lebih baik dibanding
dengan kejelasan. Contohnya saat pesan yang akan disampaikan di dalam
dunia periklanan.
- Adanya Individu yang bersifat dogmatis dalam menghadapi permasalahan.
D. Penetrasi Sosial
Teori yang menyatakan kedekatan antar pribadi itu berlangsung secara bertahap (gradual). Kemudian
dilakukan berurutan dimulai dari tahap biasa hingga tahap intim. Ini
merupakan fungsi dari dampak saat ini dan masa depan.
E. Pengurangan Ketidak Pastian
Teori ini
menjelaskan bagaimana manusia menggali pengetahuan tentang lawan
bicaranya. Ini bertujuan sebagai cara untuk mengurangi ketidak pastian
dalam komunikasi. Sehingga mampu menimbulkan perasaan tenang dan nyaman
selama berkomunikasi. Namun, jika tidak mengetahui latar belakang lawan
bicaranya seperti orang asing, tentu menimbulkan perasaan tidak tenang,
takut salah bicara dan tidak nyaman dalam berkomunikasi.
F. Dialetika Relasional
Teori ini menganggap
bila orang – orang yang menjalin relasi dan komunikasi antar pribadi,
didalam batin mereka terjadi tarikan konflik. Kemudian, tarikan konflik
tersebut menyebabkan relasi selalu berada dalam kondisi cair. Lalu
situasi tersebut dikenal sebagai ketegangan dialektis, dimana kita
serasa terayun antara harmonis dan konflik.
Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi
Judy C. Pearson (1983) menyebutkan enam karakteristik komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut :
1.Komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (self)
Dalam
berkomunikasi, terdapat berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut
pengamatan dan pemahaman. Semua hal tersebut dihasilkan dari dalam diri
individu. Oleh karena itu, artinya komunikasi antar pribadi dibatasi
oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita.
2.. Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi
komunikasi
antarpribadi dimaksudkan tidak hanya berkaitan dengan isi pesanyang
menjadi media tukar, tetapi juga melibatkan siapa yang menjadi
komunikan serta bagaimana hubungan kita dengan komunikan tersebut.
3.Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi
Kedekatan
saat berkomunikasi diperlukan baik untuk sang komunikator, maupun juga
komunikan. Oleh karena itu, jarak menjadi sangat penting untuk menilai
keberhasilan suatu komunikai agar mencapai komunikasi yang efektif.
4.Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional
Transaksional
yang menjadi sifat komunikasi antar pribadi mengacu pada tindakan dari
pihak-pihak yang berkomunikasi. Mereka secara serempak menyampaikan dan
menerima pesan.
5.Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan lainnya.
Dalam
sebuah komunikasi antar pribadi, perlu adanya timbal balik yang
berkaitan mengenai topik yang dibicarakan. Apalagi topik berbeda, akan
terjadi kesenjangan dalam berkomunikasi dan menimbulkan keheningan serta
salah pemahaman antara komunikator dan komunikan. Oleh karena itu,
peran pesan menjadi sangat penting.
6.Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang.
Proses
penyampaian pesan yang terjadi saat komunikasi antar pribadi
berlangsung tidak dapat diubah atau diulang kembali. Apa yang telah
disampaikan dan dipahami oleh kedua belah pihak akan memberi stimulasi
berbeda – beda. Sehingga, perlu diperhatikan saat penyampaian pesan agar
tercipta komunikasi yang kondusif.
Ciri – Ciri Komunikasi Antar Pribadi
Menurut beberapa ahli dalam bidang studi ilmu komunikasi , ciri-ciri komunikasi antar pribadi yaitu:
Kumar (Wiryanto, 2005: 36) dan De vito (Sugiyo, 2005: 4)
- Keterbukaan (openness), sikap menanggapi informasi dengan hati yang gembira saat berinteraksi dalam hubungan antar pribadi.
- Empati (empathy), Situasi dimana komunikan turut merasakan apa yang dirasa oleh orang lain.
- Dukungan (supportiveness), situasi terbuka untuk mendukung komunikasi yang efektif.
- Rasa positif (positivenes),
perasaan positif dalam diri turut mendorong orang lain untuk aktif
berpartisipasi dan menciptakan suasana komunikasi yang kondusif.
- Kesetaraan (equality), pengakuan tersembunyi dalam diri kedua belah pihak untuk saling menghargai.