Senin, 05 September 2022

 

MK ILMU KOMUNIKASI

  

 MK ILMU KOMUNIKASI

Pertemuan 1 dan 2 

KONSEP DASAR KOMUNIKASI 

  Konsep dasar komunikasi, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gestur tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut dengan komunikasi nonverbal. Komunikasi adalah suatu proses yang mengacu pada kegiatan pertukaran informasi atau pesan antara dua orang atau lebih. Agar komunikasi dapat berjalan sesuai tujuan  maka pihak-pihak yang berkaitan dalam proses komunikasi ini harus mau untuk saling bertukar informasi, sehingga semua pihak dapat memahami satu sama lain. Meskipun pengertian komunikasi di atas terlihat cukup simpel, namun proses komunikasi yang ada ternyata tidak semudah yang kita bayangkan loh, rekan-rekan.

Jenis-jenis  Komunikasi berikut:

1. Komunikasi berdasarkan penyampaian

a. Lisan
Komunikasi secara lisan dimaknai sebagai jenis komunikasi yang terjadi secara langsung tanpa ada batasan jarak. Misalnya, dalam suatu rapat, wawancara maupun percakapan biasa.
b. Tulisan
Komunikasi secara tertulis merupakan jenis media komunikasi yang penyampaiannya dilakukan dalam bentuk tulisan. Misalnya, naskah, spanduk, undangan dan sebagainya.

2. Komunikasi berdasarkan tujuan

Jika ditinjau berdasarkan tujuan, komunikasi dapat dikategorikan menjadi beberapa macam. Misalnya, pemberian saran, pidato, perintah, ceramah maupun wawancara. Konsep komunikasi semacam ini menekankan bahwa komunikator menjadi faktor penting dalam jalinan interaksi tersebut.

3. Komunikasi berdasarkan ruang lingkup

a. Internal
Komunikasi internal merupakan jenis komunikasi yang terjadi dalam ruang lingkup organisasi maupun perusahaan. Contohnya, interaksi antar individu yang ada dalam ruang lingkup tersebut. Komunikasi internal bisa berupa komunikasi vertikal, horizontal maupun diagonal.

b. Eksternal
Misalnya, koneferensi pers, pameran, publikasi, siaran televisi maupun bakti sosial.

4. Komunikasi berdasarkan aliran

a. Komunikasi satu arah, yakni komunikasi yang berasal dari salah satu pihak saja.
b. Komunikasi dua arah, yaitu komunikasi yang mempunyai sifat saling memberikan timbal balik.
c. Komunikasi ke bawah, yakni komunikasi dari atasan dengan bawahan.
d. Komunikasi ke atas, yaitu komunikasi yabg berasal dari seorang bawahan kepada atasan.
e. Komunikasi ke samping, yakni komunikasi yang terjalin di antara beberapa orang pada kedudukan setara.

Konsep literasi informasi pertama kali diperkenalkan pada tahu1974 di Amerika oleh Paul Zurkowski (president of Information Industries Association). Konsep literasi informasi dipergunakan dalam sebuah proposal yang ditujukakepada The National Commisionon Libraries and Information Science (NCLIS) USA (Zurkowski1974: 6). Zurkowski berpendapatpeople trained in thapplication of information resources to their work can be called information literate. They are learned techniques and skill for utilizing the wide range of information tools as well as prmary sources in molding information solution to their problems. Makna dari konsep tersebut yang dimaksudengan literasi informasi adalah orang yang terlatih untuk menggunakan sumber-sumber informasi dalam menyelesaikan tugas mereka yang disebut jugorang literasi informasi. Mereka telah mempelajari teknik dan kemampuauntumenggunakan bermacam-macam alat dan juga sumber-sumber informasi utamdalam pemecahan masalah mereka (Eisenberg, 2004). Dalam pengertian di atas, Zurkowski mengusulkan:

1.    sumber informasi digunakan di lingkungan kerja;

2.     teknik dan keterampiladibutuhkan dalam menggunakan alat informasi dasumber-sumber primer;

3.    informasi digunakan untuk memecahkan masalah (Behrens, 1994).

 

Konsep inmenunjukkan bahwa kompetensi keterampilan memanfaatkan informasi dan mengenali sumber-sumber informasi sebagai alat bantu temkembali informasi. Konsep yang kedua ini menunjukkabahwa literasi informasi sebagai berikut.

1.     Memberikan kemampuan teknik dan keterampilan menggunakan berbagai sumber informasi melalui pelatihan.


2.     Teknik dan keterampilan yang dilatihkan adalah memanfaatkan sumber informasi, menggunakan alat bantu temu kembali informasi, dan memanfaatkan informasi.

3.     Menggunakan informasi sebagai sumber utama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

 

Konsep literasi informasi sebagaimandisebutkan dalam Dictionary for Library and Information Science oleh Reitz (2004: 356) diartikan sebagai skill in finding the information one needs and understanding of how libraries arorganized, familiarty, with resource the provide (incuding information formats and automated search tools) nad knowledge of commonly use techniques. The concept also includes the effectively as well as understandinof the technological insfrastructure on which information transmission is based, including itd social, and cultural context and impact.

Pengertian tersebut menunjukkabahwa literasi informasi sebagakemampuan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan, mengerti bagaimanperpustakaan diorganisasi, familiar dengan sumber daya yang tersedia (termasuformat informasi dan alat penelusuran yang terautomasi), serta pengetahuan dari teknik yang biasa digunakan dalapencarian informasi. Hal ini termasukemampuan yang diperlukan untuk mengevaluasi informasdan menggunakannya secara efektif, seperti pemahaman infrastruktur teknologi pada transfer informasi kepada orang lain, termasuk konteksosial, politik, dan budaya serta dampaknya.

Menurut American Library Association (ALA), untuk menjadi orang yanmeleinformasi, seseorang harus mampu mengetahukapan informasi itu dibutuhkadan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, damenggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif (Wooliscroft, 1997).

Pada tahun 1999, SCONUL, Society of College, Universitas Nasional, dan perpustakaan di Inggris menerbitkan tujuh pilar informasi literasi model untumemfasilitasi pengembangan lebih lanjut ide-ide di antara para praktisi di lapangan dalam usaha merangsang munculnya gagasan atau ide-ide. Gagasayang dimaksud itu mengenai bagaimana literasi informasi dapat digunakan oleperpustakaadan staf lain dalam pendidikan dengan mengembangkakemampuan siswa. Berdasarkan gagasan tersebut, sejumlah negara telamengembangkan standar literasi informasi. UNESCO dalam Information for All Programme  (2008 mengemukakan bahw literasi  merupakan  kecakapaseseorang untuk menyadari kebutuhan informasi, menemukan dan mengevaluasi.

Pendapat lain menyatakan bahwa literasi informasi adalah serangkaiaketerampilauntuk mengidentifikasi, menemukanmengevaluasi, menyusunmenciptakan, menggunakan, dan mengomunikasikan informasi kepada orang lain untuk menyelesaikan dan mencari jalan keluar suatu masalah.

Pendapat yang senada juga dikemukaoleh Pendit (2008: 119). Imenyatakan bahwa kemampuan-kemampuan masyarakat pengguna yang ingidiberdayakan sebagai berikut:

1.    menetapkan hakikat tentang rentang informasi yang dibutuhkan;

2.    mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien;

3.    mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis;

4.    menggunakan informasi untuk keperluan tertentu.

 

 

Doyle dalam Eisenberg (2004) mengatakan bahwa literasi informasi adalakemampuan mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi darberbagai sumber. Doyle juga menetapkan 10 sifat literasi informasi seseorangyaitu kemampuan untuk:



1.     mengetahui ketepatan dan kelengkapan informasi yang merupakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat;

2.    mengetahui kebutuhan informasi;

3.    memformulasikan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan kebutuhan informasi;

4.    mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang potensial;

5.    mengembangkan strategi pencarian yang tepat;

6.     mengakses sumber-sumber informasi termasuk yang berbasis komputer dan teknologi lainnya;

7.    mengevaluasi informasi;

8.    mengorganisasi informasi untuk keperluan praktis;

9.    mengintegrasikan informasi yang baru dengan yang sudah ada sebelumnya

(pengetahuan lama);

10 menggunakan informasi dengan pemikiran kritis untuk menyelesaikamasalah.

 

A.   TUJUAN LITERASI INFORMASI

 

Kemampuan literasi informasi memiliki peran yang strategis dalameningkatkan kemampuan Anda menjadi manusia pembelajar. Semakin Anda terampil dalam mencari, menemukan, mengevaluasidan menggunakan informasi, semakin terbukalah kesempatan Anda untuk selalu  melakukapembelajaran.

Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kemampuan bangsa itu dalam tighal, yaitu penciptaan pengetahuan, distribusi pengetahuan, dan pengembangan infrastruktur teknologi yang memudahkan penyebaran pengetahuanPerkembangan teknologi internet menyajikan sebuah fenomena yang disebudengan superhighway information. Batas-batas geografi menjadi tidak ada lagiInformasi dan pengetahuabergerak dengan sangat cepat melalui internet. Keterampilan literasi informasi akan memungkinkaseseorang untumendapatkan informasi dengan cara yang cepat pula. Seseorang yanmempunyai kemampuan literasi yang tinggi dicirikan oleh kemampuannydalam memecahkan masalah dan mengomunikasikan gagasannya dengan baikIa juga dapat berpikir secara kritis dan analitisIa dapat membangun argumentasinysecara logis yang didukung fakta, bukti, dan informasi yandiperlukan. Seseorang yang memiliki literasi informasi dapat memilah mana


informasi yang benar dan mana yang salah sehingga ia tidak mudah untuk terprovokasi oleh informasi tertentu.

Literasi informasi merupakan kemampuayang sangat penting dimilikseseorang, terutama dalam dunia pendidikan, karena pada saat ini semua orandihadapkan dengan berbagai jenis sumber informasi yang berkembang sangat pesat. Namun, belum tentsemuinformasi yang addan diciptakan tersebudapat dipercaya dan sesuai dengan kebutuhan informasi para pencari informasiLiterasi informasi akan memudahkaseseorang untuk mencari, menemukanmengevaluasi, dan menggunakannya untuk belajar secara mandiri tanpa dibatasruang dan waktu serta berinteraksi dengan berbagai informasi. Literasi informasjuga sangat berguna dalam dunia pendidikan dan dalam implementasi kurikuluberbasis kompetensi yang mengharuskan peserta didik untuk menemukan informasi untuk dirinya sendiri dan memanfaatkaberbagai jenis sumber informasi. Literasi informasi juga memberikan kemampuan berpikir secara kritidan logis serta tidak mudah percaya terhadap informasi yang diperoleh damengevaluasi informasi yang diperoleh terlebih dahulu sebelum digunakan.

UNESCO (2005: 1) menyatakan bahwa literasi informasi memberikakemampuan seseorang untuk menafsirkan informasi sebagai pengguna informasdan menjadi penghasil informasi bagi dirinya sendiri. UNESCO jugmenyatakan bahwa tujuan literasi informasi sebagai berikut.

1.     Memberika keterampila seseoran agar   mamp mengakses  damemperoleh informasi mengenai kesehatan, lingkungan, pendidikanpekerjaan mereka, dan lain-lain.

2.     Memand merek dala membuat  keputusan  yan tepat  mengenai kehidupan mereka.

3.    Lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan dan pendidikan mereka.

 

B.   MANFAAT LITERASI INFORMASI

 

Jelaslah bahwa dengan memiliki literasi informasikita memilikkemudahan-kemudahadalam melakukan berbagai hal yang berhubungadengan kegiatan informasi.

1.    Menuru Gunawa (2008 3) literasi  informasi  bermanfaa dalapersaingadi era globalisasi informasi sehingga pintar saja tidak cukup, tetapi yang utama adalah kemampuan dalam belajar secara terus-menerus.

2.    Menurut Adam (2009: 1), terdapat beberapa manfaat literasi informasseperti berikut.

a.    Membantu mengambil keputusan. Literasi informasi sangat berperan

dalam membantu menyelesaikan suatu persoalan. Untuk mengambikeputusan dalam menyelesaikan masalah, seseorang harus memiliki informasi tentang keputusan yang akan diambil.

b.    Menjadi manusia pembelajar di era informasi Kemampuan literasi informasi memilikperan yang sangat pentindalam meningkatkakemampuan seseorang menjadi manusia pembelajar. Semakin terampiseseorang mencari, menemukan, mengevaluasidan menggunakan informasi, semakin terbukalakesempatan untuk selalu melakukapembelajaran secara mandiri.

c.    Menciptakan pengetahuan baru. Seseorang dikatakan telah berhasidalam belajar apabila mampu menciptakapengetahuabaru. Seseorang dengan kemampuan literasi informasi akan memilikketerampilan memilih informasi mana yang benar dan mana yang salasehingga tidak mudah saja percaya dengan informasi yang diperoleh.

 

Menurut Hancock (2004: 1), manfaat literasi informasi sebagai berikut.

1.    Untuk pelajar

Peserta didik dan pengajaran dapat menguasai pelajaran dalaproses belajar mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru karena dapabelajar secara mandiri dengan kemampuan literasi informasi yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari penampilan dan kegiatan mereka di lingkungan belajarPeserta didik yang literat juga akan berusaha belajar mengenaberbagai sumber daya informasi dan cara penggunaan sumber-sumber informasi.

2.    Untuk masyarakat

Literasi informasi bagi masyarakat sangat diperlukadalam kehidupan sehari-hari dan dalam lingkungapekerjaan. Mereka mengidentifikasi informasi yang paling berguna saat membuat keputusanmisalnysaamencari bisnis atau mengelola bisnis dan berbagi informasi dengan orang lain.

3.    Untuk pekerja

Kemampuan dalam menghitung dan membaca belum cukup dalam dunipekerjaan karena dunia saat ini dipenuhi dengan informasi sehingga pekerja harus mampu menyortir dan mengevaluasi informasi yang diperoleh. Bagpekerja, literasi informasi akan mendukung pelaksanaapekerjaan serta memecahkaberbagai masalah terhadap pekerjaan yang dihadapi dan dalam membuat kebijakan.




KOMUNIKASI

PERTEMUAN 3 dan 4 



PENGERTIAN KOMUNIKASI PUSTAKAWAN 

 Komunikasi pustakawan terdiri dari dua suku kata, komunikasi dan pustaka, kedua 

suku kata ini memiliki arti  yang berbeda, akan tetapi memiliki hubungan yang sangat erat antara kedua suku kata tersebut. Jikalau dalam perpustakaan tidak ada komunikasi,

perpustakaan tidak dapat berjalan sebagai mana mestinya, karenanya perpustakaan sangat bergantung dengan ilmu komunikasi.

 Komunikasi  dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communcatio,

dan berasal dari kata communis  yang berarti sama, maksudnya sama makna.

( Onong Uchana Effendy, 2011; 9). Kalau ada dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, komunikasi berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dibicarakan. Kesamaan bahasa dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain, mengerti bahasa saja belum tentu mengerti makna dalam percakapan tersebut

Percakapan kedua orang tersebut dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya,

mengerti bahasa juga memahami makna dari percakapan tersebut. Komunikasi yang

dilakukan minimal harus mengandung kesamaan makana antar dua pihak yang terlibat,

dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya bersifat informasi, orang yang mengerti dan tahu, tetapi juga harus bersifat persuasive, orang lain mengerti dan bersedia menerima suatu paham yang dibicarakan.( Onong Uchana Effendy,2011; 9) 


Komunikasi pada perpustakaan dapat dilihat beberapa masalah, adalah: masalah

teknis, semantic, dan efektivitas dalam transfer berita. Masalah teknis menyangkut teknis

pengiriman beritan dan masalah semantic masalah pengertian berita. Sedangkan masalah efektivitas menyangkut seberapa jauh efektivitas pengiriman berita. Dengan demikian timbulnya masalah tersebut maka timbullah usaha untuk memecahkan masalah komunikasi melalui kajian teoretis maupun eksperimental.( Sulistio Basuki ; 12) 

Dari pengetian tersebut di atas dapatlah difahami bahwa perpustakaan memiliki

tenaga-tenaga ahli seperti pustakawan. Pustakawan harus memiliki berbagai keterampilan ahli, terutama keterampilan dibidang komunikasi. Komunikasi pada perpustakaan tidak berlebihan jika saya katakana wajib dikuasai oleh petugas-petugas pustaka, guna untuk pelayanan prima bagi pemakai jasa pustaka.  


PENTINGNYA KOMUNIKASI BAGI PUSTAKAWAN 

Komunikasi merupakan bagian penting dalam keberlangsungan sebuah lembaga

organisasi (Hubungan organisasi dengan komunikasi, William V. Hanney dalam bukunya,  Communcation and Organizational Behavior, menyatakan, “Organization consists of a number of people; it involves interdependence; interdependence alls for coordination”. Organisasi terdiri atas sejumlah orang; ia melibatkan keadaan saling bergantung; kebergantungan memerlukan koordinasi, koordinasi mensyaratkan komunikasi Oleh karena itu, kata William V. Hanney, komunikasi adalah suatu sine qua non bagi organisasi ).( Hafied Cangara, 1116) termasuk lembaga dalam perpustakaan. Tanpa adanya komunikasi, maka kerja sama dalam sebuah organisasi tidak dapat dilakukan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dalam perpustakaan. Karena jasa dasar yang harus dilakukan setiap jenis perpustakaan adalah, 

pemberian informasi, penyediaan informasi khusus, bantuan dalam  penelusur dokumen,

bantuan dalam menggunakan katalog, bantuan menggunakan buku referensi. Begitu besar beban dan tanggung jawab seorang pustakawan, maka pelayanan yang perima merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan kegiatan perpustakaan. Pelayanan perima tidak terjadi begitu saja, pelayanan prima tidak terlepas dari latar belakang pendidikan, dan kemampuan pustakawan dalam berkomunikasi.

Keterampilan komunikasi harus dimiliki oleh pustakawan untuk meningkatkan kepuasan

para pengguna jasa pustaka. Karena perpustakaan harus menciptakan pelayanan prima yang pada akhirnya tercipta citra yang posiitif pada perpustakaan. Apabila mahasiswa memiliki pemikiran yang positif terhadap layanan perpustakaan maka dengan sendirinya mereka akan selalu memanfaatkan semua jenis layanan perpustakaan khususnya adalah layanan sirkulasi.

Kegiatan memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan berarti wujud perilaku

mahasiswa yang positif dalam menambah wawasan atau pengetahuannya karena

perpustakaan merupakan sumber informasi dan  ilmu pengetahuan. Alasan ini sejalan

dengan pendapat. Martono (1987)  bahwa dalam perpustakaan terdapat berbagai disiplin ilmu dan bagi yang ingin menggali kekayaan bahan pustaka adalah dengan mengunjungi  perpustakaan  menemukan informasi yang dibutuhkan dan mempelajarinya kemudian mengamalkan isi informasi yang dibaca. Lebih lanjut Martono (1987) berpendapat  bahwa di perpustakaan dan atas jasa perpustakaan, seseorang dapat memilih manfaat untuk menambah ilmu pengetahuan, oleh sebab itu perpustakaan juga berperan sebagai kancah studi, kancah penelitian, dan ajang konsultasi berbagai disiplin ilmu. 

Adanya pemikiran positif terhadap layanan perpustakaan, salah satunya keberhasilan

pustakawan berkomunikasi dengan baik dengan pengguna jasa pustaka, dan hal ini dapat menjamin efektivitas belajar, sebaliknya rendahnya kemampuan berkomunikasi oleh pustakawan akan menimbulkan akan mengurangi efektivitas belajar. Dengan belajar yang efektif diharapkan perolehan hasil belajar setiap mata kuliah dapat maksimal. Dengan demikian dapat diduga ada hubungan positif yang signifikan antara sikap terhadap layanan perpustakaan dan kebiasaan belajar dengan hasil belajar mahasiswa. 

 


32 komentar:

  1. Nama : Tila Rosalinda Wayeni
    Nim : 2019031064001
    Ket : Hadir

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Sarinus Kasipka
      Nim : 202003106401
      Ket : Hadir
      Terimakasih banyak ibu😇🙏🏿

      Hapus
  4. Nama: Rahmat Calvin Malik
    Nim : 2020031064046
    Ket : HADIR

    BalasHapus
  5. Nama : Ayu Nursandi Putri Febrianti
    NIM : 2019031064003
    Keterangan : Hadir
    Terima kasih atas materinya, Ibu🙏

    BalasHapus
  6. Nama yulius menaser Rouw
    Nim : 2019031064012
    keterangan : Hadir
    terima kasih ibu atas materinya🙏

    BalasHapus
  7. Nama : Rizkiatun Nisa Munawaroh
    Nim : 2019031064016
    Keterangan : Hadir
    Terima kasih ibu atas materinya🙏

    BalasHapus
  8. Nama meditera gilim
    Nim: 2020031064028
    Keterangan : hadir
    Terimakasih ibu atas materinya tuhan memberkati🙏

    BalasHapus
  9. Nama : Resti Butar-Butar
    Nim : 2020031064002
    Ket : Hadir

    BalasHapus
  10. Nama : Woro Intan Sulistiani
    NIM : 2020031064014
    HADIR
    Terima kasih banyak ibuk🙏

    BalasHapus
  11. Nama : Ena Wanimbo
    Nim : 2020031064005
    Ket : Hadir
    Izin Mengunakan akun teman sy, dikarenakan google sy bermasalah.

    BalasHapus
  12. Nama : apius bunai
    Nim : 2020031064024
    Ket : hadir
    Ibu maaf ijin yah pribadi saya hadir ini

    BalasHapus
  13. Nama :Muhammad Iqbal Ramadhan Upara
    Nim :2020031064001
    Ket : Hadir

    BalasHapus
  14. Nama : serogo Mabel
    Nim : 2020031064007
    Hadir
    Makasih ibu

    BalasHapus
  15. Nama : WELMINCE EVINELA SEMBAY
    NIM : 2020031064026
    Keterangan : HADIR IBU 

    BalasHapus
  16. Nama Yohanes W Petege
    Prodi ilmu Perpustakaan
    Keterangan: Hadir

    BalasHapus
  17. Nama Yohanes W Petege
    Prodi ilmu Perpustakaan
    Nim 202003164053

    BalasHapus
  18. Nama Bartol Magai
    Prodi ilmu perpustakaan
    Nim 2020031063015
    Keterangan hadir

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. Nama : Gloria Dolfina silubun
    Prodi ilmu perpustakaan
    Nim : 2019031064008
    Terimakasih atas materinya ibu🙏

    BalasHapus
  21. Nama :orcis sasaka
    Fakultas :Fisip
    Prodi : ilmu perpustakaan
    Terimakasih atas materinya ibu hadir 🙏

    BalasHapus
  22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  23. Nama: Rotinus yare
    Nim: 2020031064017

    BalasHapus
  24. MOISINA YIKWA
    HADIR
    NIM.2020031046006
    TERIMAKASIH BANYAK IBU ..

    BalasHapus
  25. Nama : entelina yikwa
    Nim : 2020031064003
    Hadir
    Terimakasih banyak ibu😇

    BalasHapus
  26. Nama : Yulius Menaser Rouw
    Nim : 2019031064012
    Hadir
    terima kasih ibu🙏😇

    BalasHapus
  27. Nama : serogo Mabel
    Nim : 2020031064007
    Hadir
    Makasih banyak ibu

    BalasHapus
  28. Nama Yohanes W Petege
    Nim 202003064035
    Ket. Hadir

    BalasHapus
  29. Moisina yikwa
    Nim 2020031064006
    Hadir
    Terima kasih banyak ibu untuk materi nya

    BalasHapus

Program Studi Ilmu Perpustakaan FISIP Uncen Gelar Seminar Internasional Bertajuk “Challenges and Developments in Library and Information Sci...