ILMU PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH

Rabu, 20 Maret 2024

Program Studi Ilmu Perpustakaan FISIP Uncen Gelar Seminar Internasional Bertajuk “Challenges and Developments in Library and Information Science in Indonesia, Especially in Papua”

Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Cenderawasih bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah melaksanakan kegiatan Webinar Internasional bertajuk Challenges and Developments in Library and Information Science in Indonesia, Especially in Papua.

Webinar internasional ini menghadirkan para narasumber kompeten di bidang nya, mereka adalah Dr. Asmadi Mohammed Ghazali dosen Universitas Teknologi MARA (IUTM) Malaysia, Ida Fajar Priyanto M.A., Ph.D, merupakan dosen pada Program S2 Manajemen Informasi dan Perpustakaan, Sekolah pascasarjanan Universitas Gadjah Mada, serta acara dipandu moderator oleh Bambang Iriantoro, S.Pd., M.Pd, beliau selain merupakan dosen di Prodi Ilmu Peprustakaan Universitas Cenderawasih, juga merupakan koordinator IT Perpustakaan Daerah Provinsi Papua.

Bertindak sebagai keynote speech Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik FISIP Universitas Cenderawasih yang diwakili Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan Fisip Uncen, Sriyono, S.Sos., M.Si memberikan sambutan dan arahan. Dalam sambutannya Kaprodi menyampaikan bahwa pentingnya webinar internasional ini digelar mengingat di era digital dan globalisasi ini, peran perpustakaan, arsip, dan informasi sangat penting sebagai analisis dan data pendukung untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan. Oleh karena itu kompetensi dari pengelola sistem kearsipan dan perpustakaan perannya sangat penting utamanya dalam menudukung ilmu administrasi dan perpustakaan. Apalagi saat ini tantangan Perkembangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia secara Khusus di Papua merupakan suatu hal yang harus menjadi perhatian serius. 


Tema ini dianggap penting untuk mendorong terwujudnya perpustakaan inovatif dan pustakawan cerdas di Indonesia. Kegiatan Webinar Internasional Prodi Ilmu Perpustakaan FISIP Uncen berlangsung secara online selama 1 hari pada tanggal 20 Maret 2024. 

Kegiatan ini dihari kurang lebih 100 peserta yang terdiri dari tidak saja pustakawan Perguruan Tinggi Negri dan Swasta dari berbagai provinsi di Indonesia, namun juga dihadiri para alumni Prodi Ilmu Perpustakaan Fisip Uncen, para dosen di bidang perpustakaan, informasi dan komunikasi serta mahasiswa perpustakaan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. 



Mahasiswa prodi Perpustakaan Fisip Uncen sangat antusias mengawal kegiatan webinar internasional yang diselenggarakan pertama kali nya di prodi dalam skala Internasional. Bertindak sebagai MC, panitia pelaksana menunjuk mahasiswa prodi Ilmu Perpustakaan Fisip Uncen yaitu Einstein Pablo.

Diharapkan dengan terselenggaranya weminar internasional bertajuk “Challenges and Developments in Library and Information Science in Indonesia, Especially in Papua.” ini dapat memperluas cakrawala pemikiran dan  jangkauan jaringan profesional informasi di lembaga perpustakaan dan kearsipan untuk turut aktif berkontribusi dalam membangun Tata Kelola Informasi Indonesia. (Rostini Anwar_Provinsi Papua) 

di Maret 20, 2024 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 21 Agustus 2023

 IKUTI PERKEMBANGAN ZAMAN, ILMU PERPUSTAKAAN GELAR WORKSHOP KURIKULUM



Suasana Workshop Kurikulum Ilmu Peprustakaan 


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, telah membawa perubahan yang sangat pesat dalam berbagai aspek kehidupan, banyaknya bermunculan pekerjaan baru dengan kompetensi yang berbeda, menyebabkan perguruan tinggi harus melakukan transformasi pembelajaran untuk bisa menghasilkan lulusan Pendidikan Tinggi yang uggul dan berdaya saing. Upaya yang perlu dilakukan oleh Perguruan Tinggi dan Program Studi  untuk merepon perubahan tersebut adalah penyesuaian  kurikulum. 


Kegiatan yang digelar sehari (Kamis, 3 Agustus 2023) bertempat di Ruangan Prodi Ilmu Perpustakaan Uncen dihadiri oleh Pembantu Dekan 2, Kaprodi Ilmu Peprustakaan, Kepala Perpustakaan Uncen serta Para Dosen di Lingkungan Ilmu Perpustakaan Uncen. Kegiatan workshop ini dibuka secara resmi oleh Kaprodi Ilmu Perpustakaan Uncen, Bapak Sriyono S.Sos., M.Si  dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa Kurikulum yang ada saat ini tidak berubah hanya saja disesuaikan dengan adanya kebijakan merdeka belajar-kampus merdeka (MBKM).  Penyesuaian-penyesuain Perubahan kurikulum di perguruan tinggi merupakan aktivitas  rutin yang harus dilakukan sebagai tanggapan  terhadap perkembangan ilmu pengetahuan  serta kebutuhan masyarakat dan pengguna lulusan. Ujarnya.




Lebih lanjut disampaikan bahwa MBKM yang diarahkan oleh Kemendikbudristek bertujuan untuk mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja, dengan MBKM ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang mereka minati. (Rostini)




di Agustus 21, 2023 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

RAJUT KEBERSAMAAN

ILMU PERPUSTAKAAN UNCEN GELAR SIANG KEAKRABAN 

Dalam rangka merajut kebersamaan serta menghilangkan perbedaan antara mahasiswa baru, mahasiswa senior, para alumni serta para dosen dan staf Ilmu Perpustakaan Universitas Cenderawasih, maka prodi Perpustakaan Uncen  menggelar temu keakraban, untuk saling mengakrabkan mahasiswa baru angkatan 2023 dan juga para kakak tingkat yang dalam kegiatan ini berperan sebagai panitia.

Kegiatan yang diselenggarakan bertempat di Cafe Shark- Pantai Hamadi Jayapura Provinsi Papua. Dalam kegiatan ini panitia memberikan acara-acara yang terkonsep untuk saling mengakrabkan diri, dimana kegiatan juga diisi oleh salam jumpa dengan para alumni yang telah tersebar dan terserap di dunia kerja bidang perpustakaan. 

Kaprodi Perpustakaan saat memberikan arahan



Manda mahasiswa angkatan 2022 kali ini berperan sebagai ketua panitia, Manda menyampaikan bahwa “kegiatan  ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, menumbuhkan rasa persaudaraan dan menghilangkan rasa diskriminasi antar personal atau kelompok” (Jayapura, 21 Agustus 2023)

Dilanjutkan oleh Kaprodi Ilmu Perpustakaan Uncen. Bapak Sriyono S.Sos., M.Si bahwa kegiatan ini sendiri merupakan salah satu wadah dalam menghubungkan jaringan-jaringan tidak saja antara para dosen dengan alumni, namun juga alumni dengan mahasiswa Perpustakaan Uncen.


Foto bersama Alumni, Mahasiswa dan Civitas Akademika Perpustakaan

Kegiatan Senin pagi dimulai dengan beragam games-game seru.  Salah satu alumni Perpustakan yaitu Sdri Anggi, yang saat ini telah bekerja di salah satu perpustakaan Sekolah di Kota Jayapura dan berkesempatan untuk menghadiri kegiatan mengatakan bahwa kedatangan beliau dan rekan-rekan alumni lainya adalah wujud apresiasi dan dukungan terhadap kegiatan mahasiswa Ilmu Perpustakaan. "Sebagai alumni tentu kita akan selalu mendukung segala program prodi Perpustakaan yang ke depan tentunya akan membawa kemajuan bagi prodi.Menurut nya kegiatan berlangsung begitu seru dan menarik, membantu  untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya lebih dalam serta menambah rasa pentingnya kebersamaan. 

Kaprodi berharap setelah dilakukan kegiatan temu akrab ini, mahasiswa dan alumni menjadi lebih solid dan bersama-sama menggapai masa keemasanngan membangun prodi Ilmu Perpustakaan yang lebih baik.

 (Rostini)

 

Share this entry

BERITA TERBARU

  • Jadwal Ujian Akhir Blok 1.4, 2.4, 3.4 & 4.4Mei 5, 2023 - 10:51 am
  • Buka Bersama Keluarga Besar Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad DahlanApril 11, 2023 - 8:30 am
  • Persiapan Sebelum Melakukan KRSFebruari 21, 2023 - 10:26 am
  • Fun Walk dan Donor Darah Fakultas KedokteranJanuari 26, 2023 - 10:46 am
  • Pelaksanaan Ujian OSCE Fakultas KedokteranJanuari 26, 2023 - 8:44 am
    di Agustus 21, 2023 Tidak ada komentar:
    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

    Rabu, 05 Oktober 2022

     MATAKULIAH LITERASI PERTEMUAN 5 DAN 6


    PERPUSTAKAAN SEBAGAI LITERASI INFORMASI BAGI MASYARAKAT

    Perpustakaan sebagai sumber informasi sangat berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang literasi karena berfungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

    Sebuah perpustakaan hendaknya mampu menarik minat masyarakat agar mau datang ke perpustakaan tersebut dengan berbagai cara dan pendekatan, hal ini tentu saja sangat membantu dalam mengubah masyarakat di sekitar perpustakaan menjadi masyarakat yang melek informasi atau yang biasa disebut masyarakat literasi informasi. Manusia adalah makhluk yang cerdas baik secara IQ, EQ dan SQ. Hal itu dapat dicapai denga sempurna jika manusia mau melek informasi.

    Perpustakaan  mempunyai peran yang begitu penting dalam penyebaran informasi hal ini di karenakan di dalam sebuah perpustakaan terdapat banyak sekali buku dan disetiap bukunya itu memiliki beragam informasi yang sangat berguna bagi pembacanya. Karena di anggap sebagai sumber informasi maka perpustakaan juga sangat berperan dalam menciptakan masyarakat yang literer, yaitu masyarakat yang melek akan informasi.

    Perpustakaan sebagai sumber informasi, media pendidikan, media rekreasi dan media riset bagi masyarakat. Perpustakaan juga merupakan tempat menyimpan, menghimpun koleksi buku, bahan cetakan, serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Setiap anggota masyarakat punya hak dan kesempatan untuk mencari tambahan ilmu pengetahuan di perpustakaan.

    Kesimpulan dari fungsi perpustakaan sedikitnya ada lima. Pertama, merupakan sumber segala informasi. Kedua, merupakan fasilitas pendidikan nonformal, khususnya bagi anggota masyarakat yang tidak sempat mendapatkan kesempatan pendidikan formal. Ketiga, sarana atau tempat pengembangan seni budaya bangsa, melalui buku atau majalah. Keempat, karena keragaman bahan bacaan yang disimpannya, perpustakaan sekaligus memberikan hiburan bagi pembacanya. Dan kelima, merupakan penunjang yang penting artinya bagi suatu riset ilmiah.

    Sebagai bahan acuan atau referensi dari kelima fungsi perpustakaan tersebut kehadiran perpustakaan dapat diarahkan kepada banyak tujuan, diantaranya:

    1. Memasyarakatkan atau membudayakan minat baca masyarakat, yang sejauh ini dinilai masih sangat rendah.
    2. Mendorong dan mendidik segenap lapisan masyarakat dalam rangka pendidikan sepanjang hayat, atau menyadarkan seluruh individu bahwa belajar merupakan kegiatan mendasar yang secara kontinu mesti dilakukan sepanjang hidup.
    3. Dengan adanya perpustakaan, akan terbuka lebar-lebar peluang bagi seluruh anggota masyarakat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan setinggi-tinggi dan sedalam-dalamnya.
    4. Perpustakaan dapat menunjang terciptanya situasi dan kondisi sosial yang sehat, sehingga secara umum akan mendukung pengembangan modal dasar bagi proses pembangunan.


    Sejauh ini yang paling sering dikeluhkan adalah rendahnya minat baca masyarakat, sehingga perpustakaan kerap kali tak terdayagunakan secara optimal. Bahkan tak jarang terdengar keluhan, perpustakaan-perpustakaan yang ada, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, tak terurus dan terawat dengan baik. Sehingga koleksi buku, majalah dan bacaan lainnya menjadi rusak. Bahkan tak layak untuk dibaca.

    Hal tersebut terjadi karena masih minimnya minat baca tersebut, banyak perpustakaan sepi pengunjung. Bahkan yang sangat menyedihkan, di lingkungan universitas sekali pun, tak selamanya perpustakaan dimanfaatkan mahasiswanya secara maksimal. Apalagi untuk buku-buku atau bahan bacaan berbahasa asing (umumnya bahasa Inggris). Kondisi merana demikian perlu dicarikan jalan keluarnya. Fungsinya perpustakaan perlu diciptakan, dan penciptaan itu agaknya bisa dimulai di sekolah-sekolah tingkat bawah. Sekolah taman kanak- kanak dan sekolah dasar, misalnya. Atau diawali dalam lingkungan keluarga. Di lingkungan itu, anak sejak dini sudah dikondisikan untuk bersentuhan dengan media cetak, baik itu surat kabar, majalah, ataupun buku.

    Literasi informasi merupakan kemampuan seseorang dalam mencari, mengoleksi, mengevaluasi atau menginterpretasikan, menggunakan, dan mengkomunikasikan informasi dari berbagai sumber secara efektif. Penguasaan literasi informasi akan menjauhkan dari kebodohan, karena di saat mempunyai suatu masalah masyarakat tahu di mana harus mencari informasi pemecahan masalahnya. Rendahnya minat baca sangat berpengaruh kepada ketrampilan literasi informasi masyarakat. Sehebat apa pun perpustakaan yang dimiliki, tidak bisa berbuat banyak jika masyarakatnya tidak senang membaca.

    Perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar dituntut untuk mampu menyediakan berbagai informasi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada diseluruh bumi dari zaman ke zaman. Dengan kemajuan teknologi informasi dokumen-dokumen yang tercetak (hardcopy) dapat diubah menjadi dokumen digital (softcopy) demikian juga sebaliknya.

    Teknologi informasi di perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan pelayanan, tetapi juga menjadi senjata dalam persaingan memberikan layanan kepada pengguna. Perkembangan teknologi informasi juga berkaitan erat dengan perubahan sikap atau perilaku dan kemampuan pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkannya. Di era informasi saat ini setiap orang dituntut untuk ‘melek informasi’ (information literacy) sehingga diperlukan kemampuan untuk mendapatkan dan mengelola informasi dan kemampuan menggunakan perangkat teknologi informasi (e-literacy).

    Era digitalisasi perpustakaan menuju konsep e-library yang seutuhnya sedang dibangun dan dikembangkan oleh para pengelola perpustakaan di seluruh belahan dunia. Dengan konsep ini perwujudan perpustakaan yang serba digital, dengan ciri efisien tempat, kaya informasi dan koleksi serta menembus batasan ruang dan waktu dimana dapat diakses oleh siapapun dari manapun dan kapanpun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

    Literasi informasi sangat diperlukan karena peningkatan yang sangat tajam akses informasi dan sumber-sumbernya. Setiap orang dihadapkan dengan pilihan-pilihan informasi yang bermacam-macam dan membludak di dalam belajarnya, tempat kerjanya dan dalam kehidupan mereka. Keberadaan perpustakaan oleh karenanya sangat dibutuhkan oleh pengguna untuk menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

    Sebagai pengelola perpustakaan dituntut tidak hanya terampil menhurusi buku namun juga dituntut untuk bisa menguasai teknologi informasi (TI). Dengan menguasai teknologi informasi pustakawan akan menguasai penelusuran literasi informasi. Dengan keterampilan yang dimiliki pustakawan akan bisa membimbing dan mengajari pengguna perpustakaan untuk menemukan sumber-sumber informasi yang dibutuhkan.

    Dari semua pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi perpustakaan adalah fungsi informatif, agar perpustakaan dapat menjalankan fungsinya secara maksimal perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas perpustakaan sebagai pusat sumber informasi.

    Masyarakat informasi memberikan kemudahan akses informasi tanpa batas ruang dan waktu. Masyarakat informasi yang meningkat disertai dengan adanya penggunaan teknologi informasi yang meluas dan hal ini merupakan salah satu dari berbagai criteria terbentuknya abad informasi.

    Literasi informasi bukanlah hanya sekedar tahu mengenai berita-berita artis dalam dan luar negeri, dan bukan pula melek hanya terhadap trend-trend terbaru gaya berpakaian, tetapi yang lebih diterapkan di sini ialah menyerap informasi yang berujung pada penambahan pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan itu sendiri.

    di Oktober 05, 2022 2 komentar:
    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

     MATA KULIAH KOMUNIKASI 

    PERTEMUAN Ke 4 dan 5 

    .   KOMUNIKASI EFEKTIF

    Keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai suatu keinginan, banyak ditentukan

    oleh  kemampuan berkomunikasi. Sifat  manusia  untuk  menyampaikan keinginannya  dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk  memberi  arti  setiap  lambang-lambang itu  dalam  bentuk  bahasa  verbal.  (  Hafied Cangara ;4)

    Yang  dimaksud  dengan  komunikasi efektif  di  sini  adalah  mekanisme  di  mana  terdapat

    hubungan antar manusia dan yang memperkembangkan semua lambang pikiran, bersama- sama dengan alat-alat untuk menyiarkannya dalam ruang dan merekamnya dalam waktu. Ini mencakup ekspresi wajah, sikap dan grak-grik, suara, kata-kata tertulis, percetakan, kereta api, telegrap, telepon, dan apa saja yang merupakan penemuan terakhir untuk menguasai ruang dan waktu.( Onong Uchana Effendy : 2006 ; 11)

    Komunikasi yang efektif , ada lima komponen yang penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan, Menurut Harold Laswell unsure tersebut adalah, komunikator, pesan, media, komunikan, efek.( Onong Uchana Effendy :2006;10) Berdasarkan paradigm Laswell tersebut, komunikasi yang efektif komunikator dan komunikan melalui  media menimbulkan efek tertentu.

    Komunikasi organisasi (organizational communication) atau komunikasi perpustakaan

    (communication library) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Oleh karena itu, organisasi dapat diartikan sebagai kelompok dari kelompok-kelompok. Komunikasi organisasi  termasuk komunikasi perpustakaan (communication library) sering kali melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga komunikasi public. komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke  atas,  dan  komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada stuktur organisasi, seperti komunikasi antarsejawat, juga termasuk selentingan dan gossip. ( Deddy Mulyana ; 83)

    Singkat kata komunikasi yang efektif dalam lembaga perpustakaan biasanya adalah komunikasi yang diadik, komunikasi yang dilakukan dengan dua orang atau lebih dengan berbagai  informasi  dan  berusaha  menciptakan  satu  makna  dalam  berkomunikasi,  dan terakhir komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang dapat berbagai makana antara komunikator dengan komunikan, serta komunikator dapat merubah sikap atau prilaku komunikan. Walaupun komunikasi antarpribadi atau komunikasi public terkadang juga digunakan.


     

     

    D.  PENTINGNYA KOMUNIKASI BAGI PUSTAKAWAN

    Komunikasi  merupakan  bagian  penting  dalam  keberlangsungan sebuah  lembaga organisasi (Hubungan organisasi dengan komunikasi, William V. Hanney dalam bukunya, Communcation and Organizational Behavior, menyatakan, “Organization consists of a number of people; it involves interdependence; interdependence alls for coordination”. Organisasi terdiri atas sejumlah orang; ia melibatkan keadaan saling bergantung; kebergantungan memerlukan koordinasi, koordinasi mensyaratkan komunikasi Oleh karena itu, kata William V. Hanney, komunikasi adalah suatu sine qua non bagi organisasi ).( Hafied Cangara ; 1116) termasuk lembaga dalam perpustakaan. Tanpa adanya komunikasi, maka kerja sama dalam sebuah organisasi tidak dapat dilakukan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dalam perpustakaan. Karena jasa  dasar yang harus dilakukan setiap jenis perpustakaan adalah, pemberian informasi, penyediaan informasi khusus, bantuan dalam   penelusur dokumen, bantuan dalam menggunakan katalog, bantuan menggunakan buku referensi. Begitu besar beban dan tanggung jawab seorang pustakawan, maka pelayanan yang perima merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan kegiatan perpustakaan. Pelayanan perima tidak terjadi begitu saja, pelayanan prima tidak terlepas dari latar belakang pendidikan, dan kemampuan pustakawan dalam berkomunikasi.

    Keterampilan komunikasi harus dimiliki oleh pustakawan untuk meningkatkan kepuasan para pengguna jasa pustaka. Karena perpustakaan harus menciptakan pelayanan prima yang pada akhirnya tercipta citra yang posiitif pada perpustakaan. Apabila mahasiswa memiliki pemikiran yang positif terhadap layanan perpustakaan maka dengan sendirinya mereka akan selalu memanfaatkan semua jenis layanan perpustakaan khususnya adalah layanan sirkulasi. Kegiatan memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan berarti wujud perilaku mahasiswa yang positif dalam menambah wawasan atau pengetahuannya karena perpustakaan  merupakan  sumber  informasi  dan    ilmu  pengetahuan.  Alasan  ini  sejalan dengan pendapat. Martono (1987)   bahwa dalam perpustakaan terdapat berbagai disiplin ilmu dan bagi yang ingin menggali kekayaan bahan pustaka adalah dengan mengunjungi perpustakaan   menemukan informasi yang dibutuhkan dan mempelajarinya kemudian mengamalkan isi informasi yang dibaca. Lebih lanjut Martono (1987) berpendapat  bahwa di perpustakaan   dan   atas   jasa   perpustakaan,   seseorang   dapat   memilih   manfaat   untuk menambah ilmu pengetahuan, oleh sebab itu perpustakaan juga berperan sebagai kancah studi, kancah penelitian, dan ajang konsultasi berbagai disiplin ilmu.

    Adanya pemikiran positif terhadap layanan perpustakaan, salah satunya keberhasilan

    pustakawan berkomunikasi dengan baik dengan pengguna jasa pustaka, dan hal ini dapat menjamin efektivitas belajar, sebaliknya rendahnya kemampuan berkomunikasi oleh pustakawan akan menimbulkan akan mengurangi efektivitas belajar. Dengan belajar yang efektif diharapkan perolehan hasil belajar setiap mata kuliah dapat maksimal. Dengan demikian dapat diduga ada hubungan positif yang signifikan antara sikap terhadap layanan perpustakaan dan kebiasaan belajar dengan hasil belajar mahasiswa.

     

    E.   KESIMPULAN

    Komunikasi dalam perpustakaan merupakan alat yang fundamental digunakan, keberhasilan suatu  lembaga  organisasi/perpustakaan salah  satunya  memiliki  komunikasi yang efektif. Menempatkan komunikasi pada tempat yang sesuai, maksudnya kapan digunakan komunikasi itu bersifak diadik, public, kelompok.

    Daftar Pustaka

    Prof. Drs. Onong Uchana Effendy, MA. Komunikasi Teori dan Praktek. Rosda Karya : Bandung,

    2011.

    Prof.Drs.  Onong  Uchana  Effendy,  MA.2005,  Komunikasi  dan  Modrenisasi,  Mandar  Maju  : Bandung

    Ibnu Hammad, Komunikasi Sebagai Wacana, La Tofi Enterprise, 2010, Jakarta.

    Prof. Dr. H. Hafied Cangara, MSc. Pengantar Ilmu Komunikasi, Rajawali Pers, Jakarta, 2006.

    Sulistio Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

    Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Rosda Karya : Bandung.

    di Oktober 05, 2022 4 komentar:
    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
    Postingan Lama Beranda
    Langganan: Postingan (Atom)

    Program Studi Ilmu Perpustakaan FISIP Uncen Gelar Seminar Internasional Bertajuk “Challenges and Developments in Library and Information Sci...

    • MK ILMU KOMUNIKASI
          MK ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 1 dan 2  KONSEP DASAR KOMUNIKASI     Konsep dasar komunikasi, Komunikasi  adalah suatu proses penyampaian i...
    • (tanpa judul)
       DESIGN GRAFIS PERTEMUAN 1-2 ROSTINI ANWAR,S.I.Kom., M.I.Kom D esain grafis, tentu anda sudah tidak asing lagi mendengar kata ini. Desain gr...

    Cari Blog Ini

    Halaman

    • Beranda

    ROSTINI ANWAR., M.I.Kom

    Foto saya
    Rostini Anwar
    Lihat profil lengkapku

    Arsip Blog

    • ▼  2024 (1)
      • ▼  Maret (1)
        • Program Studi Ilmu Perpustakaan FISIP Uncen Gelar ...
    • ►  2023 (2)
      • ►  Agustus (2)
    • ►  2022 (7)
      • ►  Oktober (2)
      • ►  September (4)
      • ►  Februari (1)
    • ►  2021 (21)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (6)
      • ►  September (4)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (1)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (3)
      • ►  Februari (3)
    • ►  2020 (46)
      • ►  Oktober (13)
      • ►  September (11)
      • ►  Agustus (6)
      • ►  April (16)
    • ►  2018 (15)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (4)
      • ►  Maret (9)

    Label

    • DESIGN GRAFIS (1)

    Laporkan Penyalahgunaan

    Rostini Anwar,MI.kom. Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.