MATAKULIAH LITERASI PERTEMUAN 5 DAN 6
PERPUSTAKAAN SEBAGAI LITERASI INFORMASI BAGI MASYARAKAT
Perpustakaan sebagai sumber informasi sangat berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang literasi karena berfungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sebuah perpustakaan hendaknya mampu menarik minat masyarakat agar mau datang ke perpustakaan tersebut dengan berbagai cara dan pendekatan, hal ini tentu saja sangat membantu dalam mengubah masyarakat di sekitar perpustakaan menjadi masyarakat yang melek informasi atau yang biasa disebut masyarakat literasi informasi. Manusia adalah makhluk yang cerdas baik secara IQ, EQ dan SQ. Hal itu dapat dicapai denga sempurna jika manusia mau melek informasi.
Perpustakaan mempunyai peran yang begitu penting dalam penyebaran informasi hal ini di karenakan di dalam sebuah perpustakaan terdapat banyak sekali buku dan disetiap bukunya itu memiliki beragam informasi yang sangat berguna bagi pembacanya. Karena di anggap sebagai sumber informasi maka perpustakaan juga sangat berperan dalam menciptakan masyarakat yang literer, yaitu masyarakat yang melek akan informasi.
Perpustakaan sebagai sumber informasi, media pendidikan, media rekreasi dan media riset bagi masyarakat. Perpustakaan juga merupakan tempat menyimpan, menghimpun koleksi buku, bahan cetakan, serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Setiap anggota masyarakat punya hak dan kesempatan untuk mencari tambahan ilmu pengetahuan di perpustakaan.
Kesimpulan dari fungsi perpustakaan sedikitnya ada lima. Pertama, merupakan sumber segala informasi. Kedua, merupakan fasilitas pendidikan nonformal, khususnya bagi anggota masyarakat yang tidak sempat mendapatkan kesempatan pendidikan formal. Ketiga, sarana atau tempat pengembangan seni budaya bangsa, melalui buku atau majalah. Keempat, karena keragaman bahan bacaan yang disimpannya, perpustakaan sekaligus memberikan hiburan bagi pembacanya. Dan kelima, merupakan penunjang yang penting artinya bagi suatu riset ilmiah.
Sebagai bahan acuan atau referensi dari kelima fungsi perpustakaan tersebut kehadiran perpustakaan dapat diarahkan kepada banyak tujuan, diantaranya:
- Memasyarakatkan atau membudayakan minat baca masyarakat, yang sejauh ini dinilai masih sangat rendah.
- Mendorong dan mendidik segenap lapisan masyarakat dalam rangka pendidikan sepanjang hayat, atau menyadarkan seluruh individu bahwa belajar merupakan kegiatan mendasar yang secara kontinu mesti dilakukan sepanjang hidup.
- Dengan adanya perpustakaan, akan terbuka lebar-lebar peluang bagi seluruh anggota masyarakat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan setinggi-tinggi dan sedalam-dalamnya.
- Perpustakaan dapat menunjang terciptanya situasi dan kondisi sosial yang sehat, sehingga secara umum akan mendukung pengembangan modal dasar bagi proses pembangunan.
Sejauh ini yang paling sering dikeluhkan adalah rendahnya minat baca masyarakat, sehingga perpustakaan kerap kali tak terdayagunakan secara optimal. Bahkan tak jarang terdengar keluhan, perpustakaan-perpustakaan yang ada, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, tak terurus dan terawat dengan baik. Sehingga koleksi buku, majalah dan bacaan lainnya menjadi rusak. Bahkan tak layak untuk dibaca.
Hal tersebut terjadi karena masih minimnya minat baca tersebut, banyak perpustakaan sepi pengunjung. Bahkan yang sangat menyedihkan, di lingkungan universitas sekali pun, tak selamanya perpustakaan dimanfaatkan mahasiswanya secara maksimal. Apalagi untuk buku-buku atau bahan bacaan berbahasa asing (umumnya bahasa Inggris). Kondisi merana demikian perlu dicarikan jalan keluarnya. Fungsinya perpustakaan perlu diciptakan, dan penciptaan itu agaknya bisa dimulai di sekolah-sekolah tingkat bawah. Sekolah taman kanak- kanak dan sekolah dasar, misalnya. Atau diawali dalam lingkungan keluarga. Di lingkungan itu, anak sejak dini sudah dikondisikan untuk bersentuhan dengan media cetak, baik itu surat kabar, majalah, ataupun buku.
Literasi informasi merupakan kemampuan seseorang dalam mencari, mengoleksi, mengevaluasi atau menginterpretasikan, menggunakan, dan mengkomunikasikan informasi dari berbagai sumber secara efektif. Penguasaan literasi informasi akan menjauhkan dari kebodohan, karena di saat mempunyai suatu masalah masyarakat tahu di mana harus mencari informasi pemecahan masalahnya. Rendahnya minat baca sangat berpengaruh kepada ketrampilan literasi informasi masyarakat. Sehebat apa pun perpustakaan yang dimiliki, tidak bisa berbuat banyak jika masyarakatnya tidak senang membaca.
Perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar dituntut untuk mampu menyediakan berbagai informasi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada diseluruh bumi dari zaman ke zaman. Dengan kemajuan teknologi informasi dokumen-dokumen yang tercetak (hardcopy) dapat diubah menjadi dokumen digital (softcopy) demikian juga sebaliknya.
Teknologi informasi di perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan pelayanan, tetapi juga menjadi senjata dalam persaingan memberikan layanan kepada pengguna. Perkembangan teknologi informasi juga berkaitan erat dengan perubahan sikap atau perilaku dan kemampuan pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkannya. Di era informasi saat ini setiap orang dituntut untuk ‘melek informasi’ (information literacy) sehingga diperlukan kemampuan untuk mendapatkan dan mengelola informasi dan kemampuan menggunakan perangkat teknologi informasi (e-literacy).
Era digitalisasi perpustakaan menuju konsep e-library yang seutuhnya sedang dibangun dan dikembangkan oleh para pengelola perpustakaan di seluruh belahan dunia. Dengan konsep ini perwujudan perpustakaan yang serba digital, dengan ciri efisien tempat, kaya informasi dan koleksi serta menembus batasan ruang dan waktu dimana dapat diakses oleh siapapun dari manapun dan kapanpun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Literasi informasi sangat diperlukan karena peningkatan yang sangat tajam akses informasi dan sumber-sumbernya. Setiap orang dihadapkan dengan pilihan-pilihan informasi yang bermacam-macam dan membludak di dalam belajarnya, tempat kerjanya dan dalam kehidupan mereka. Keberadaan perpustakaan oleh karenanya sangat dibutuhkan oleh pengguna untuk menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
Sebagai pengelola perpustakaan dituntut tidak hanya terampil menhurusi buku namun juga dituntut untuk bisa menguasai teknologi informasi (TI). Dengan menguasai teknologi informasi pustakawan akan menguasai penelusuran literasi informasi. Dengan keterampilan yang dimiliki pustakawan akan bisa membimbing dan mengajari pengguna perpustakaan untuk menemukan sumber-sumber informasi yang dibutuhkan.
Dari semua pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi perpustakaan adalah fungsi informatif, agar perpustakaan dapat menjalankan fungsinya secara maksimal perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas perpustakaan sebagai pusat sumber informasi.
Masyarakat informasi memberikan kemudahan akses informasi tanpa batas ruang dan waktu. Masyarakat informasi yang meningkat disertai dengan adanya penggunaan teknologi informasi yang meluas dan hal ini merupakan salah satu dari berbagai criteria terbentuknya abad informasi.
Literasi informasi bukanlah hanya sekedar tahu mengenai berita-berita artis dalam dan luar negeri, dan bukan pula melek hanya terhadap trend-trend terbaru gaya berpakaian, tetapi yang lebih diterapkan di sini ialah menyerap informasi yang berujung pada penambahan pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan itu sendiri.